KUALA LUMPUR, (Panjimas.com) – Sebuah perahu yang membawa 56 pengungsi Rohingya dilaporkan mencapai perairan Malaysia, Selasa (03/040, demikian menurut Kepala Staf Angkatan Laut Malaysia.
Rombongan Muslim Rohingya, yang lolos dari penganiayaan di Myanmar yang mencapai Malaysia, itu termasuk 19 perempuan, 20 anak-anka, dan 17 laki-laki.
Laksamana Ahmad Kamarulzaman Ahmad Badaruddin mengatakan kepada media lokal bahwa setelah perahu rohingya itu berhasil dicegat, perahu itu ditambatkan ke pulau Langkawi Utara.
Ahmad Badaruddin menambahkan bahwa keadana para pengungsi Rohingya tersebut dalam keadaan sehat, tetapi sangat lapar dan lelah karena perjalanan pa njang.
“Mereka telah diberikan pertolongan pertama yang diperlukan,” pungkasnya.
Otoritas Imigrasi Malaysia telah memulai memproses permintaan mereka untuk status pengungsi resmi bagi rombongan manusia perahu Rohingya itu.
Menurut laporan sebelumnya, selama 24 hari dalam pelayarannya, kapal mengalami kerusakan di perairan Thailand akibat badai.
Angkatan Laut dan nelayan Thailand mencapai perahu itu dan memperbaikinya. Mereka juga menyulut perahu dan memberi para pengungsi makanan, sebelum berangkat ke Malaysia.
Rohingya, Etnis Paling Teraniaya
Etnis Rohingya, digambarkan oleh PBB sebagai etnis yang paling teraniaya dan tertindas di dunia, Mereka telah menghadapi ketakutan tinggi akibat serangan pasukan Myanmar dan para ektrimis Buddha.
Sedikitnya 9.000 Rohingya dibantai di negara bagian Rakhine mulai 25 Agustus hingga 24 September, demikian menurut laporan Doctors Without Borders [MSF].
Dalam laporan yang diterbitkan pada 12 Desember lalu, organisasi kemanusiaan global itu mengatakan bahwa kematian 71,7 persen atau 6.700 Muslim Rohingya disebabkan oleh kekerasan. Diantara para korban jiwa itu, termasuk 730 anak di bawah usia 5 tahun.
Dilaporkan bahwa lebih dari 647.000 penduduk Rohingya terpaksa menyeberang dari Myanmar ke Bangladesh sejak 25 Agustus 2017 ketika Tentara Myanmar melancarkan tindakan brutal dan kejam terhadap Minoritas Muslim itu, sementara itu menurut angka PBB, jumlahnya adalah 656.000 jiwa.
Para pengungsi Rohingya tersebut melarikan diri dari operasi militer brutal Myanmar yang telah melihat pasukan militer dan massa ektrimis Budhdha membunuhi pria, wanita dan anak-anak, bahkan menjarah rumah-rumah dan membakar desa-desa Muslim Rohingya.[IZ]