JAKARTA, (Panjimas.com) – Ratusan Ribu massa yang datang dan mengepung kantor Bareskrim Polri Jakarta dalam Aksi Bela Islam tuntut penista agama, Sukmawati diadili meminta agar Polisi tidak tebang pilih dalam penanganan Kasus Kasus hukum.
Seperti yang disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) KH Ja’far Shadiq yang meminta agar aparat kepolisian bersikap adil dalam penegakan hukum. Hal itu ia sampaikan saat orasi dalam aksi Persaudaraan Alumni (PA) 212 di depan kantor Bareskrim Polri Jakarta, pada hari Jumat (6/4) ini.
“Setiap ada kasus penodaan agama selalu minta maaf, dan orang Islam selalu dituntut memaafkan. Tapi ada tokoh-tokoh Islam yang disampaikan oleh PKI seperti halnya Ustad Alfian Tanjung itu langsung diadili, tidak ada kata damai, hukum harus ditegakkan. Giliran penista agama minta damai, “ujar Ustad Ja’far.
Dalam Islam, kata Ustaz Ja’far, orang Islam selalu berpatokan apa kata Nabi Muhammad Saw bahwa hukum harus ditegakkan. Tidak bisa hukum tumpul keatas dan tajam kebawah.
“Semua harus sama di mata hukum, dan tugas polisi memeriksa biar nanti pengadilan yang membuktikan,” ujarnya.
Menurutnya, upaya penegakan hukum ini akan memberi hikmah dan Pelajaran. “Agar jangan sembarangan menghina agama,” tegasnya.
Aksi damai ini dilakukan sekitar ratusan ribu massa. Mereka memulai aksi dari Masjid Istiqlal Jakarta kemudian longmarch menuju kantor Bareskrim Polri. Massa juga meminta agar proses hukum terhadap Sukmawati bisa ditegakkan.[ES]