Jakarta (Panjimas.com) – Belum lama ini, Rabu (4 April 2018) malam, pukul 19.00 WIB, Pagelaran Kolosal Lenong Denes “Utusan Raja Sulaiman” diadakan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ). Pagelaran Lenong Denes ini dipersembahkan oleh
Sanggar Kesenian Kembang Batavia yang ke 2 dari rencana 4 penampilan sepanjang tahun 2018 ini.
Yudi Condet, selaku Project Manager mengatakan, bahwa pagelaran kali ini didukung oleh beberapa tokoh Betawi, antara lain : Prof. DR. Dailami Firdaus, Senator DKI Jakarta ; H. Lulung Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, ; H. Zainuddin MH, SE Ketua Bamus Betawi ; H. Biem T. Benyamin anggota DPR RI ; Eki Pitung Ketua SBSI dan David Darmawan, Owner Aplikasi Ojek Online Anterin.
Haji Lulung yang juga politisi PPP itu memerankan sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan. Dalam lenong tersebut, Haji Lulung beberapa kali menyindir soal konde. Ini adalah yang kali pertama Haji Lulung bersama Biem Benyamin (politisi Gerindra) bermain lenong bernafaskan Islam.
Lenong Denes sendiri merupakan salah satu cabang dari beragam jenis Lenong yang ada di Tanah Betawi dan mencerminkan penampilan yang mewah, mulai dari kostum maupun artistik. Berbeda dengan penampilan jenis lenong lainnya yang sering tampil dalam berbagai pertunjukan.
Selain penampilan di Gedung Kesenian Jakarta, Sanggar Kesenian Kembang Batavia Lenong Denes juga sedang menjajagi penawaran untuk tampil 100 Episode di Televisi Republik Indonesia.
Tutur Denes, selaku pimpinan Sanggar Kesenian Kembang Batavia mengatakan, bahwa Pagelaran Lenong Denes “Utusan Raja Sulaiman” telah dipersiapkan selama 2 bulan ini. Pagelaran Lenong Denes ini melibatkan 200 pelaku seni terbanyak sepanjang sejarah Lenong.
Baik Tutur Denes maupun Yudi Condet selaku penyelenggara mengharapkan agar kehadiran kesenian Lenong Denes dapat diterima oleh seluruh masyarakat Betawi.
Utusan Raja Sulaiman
Alkisah dalam lenong denes itu diceritakan, setelah Baginda Raja Sulaiman memeriksa dan menginveksi semua pasukan serta para petinggi kerajaan. Beliau terkejut dari berita burung yang didapatnya yang isinya menceritakan sebuah kerajaan megah dan elok yang dipimpin oleh seorang raja wanita di belahan timur dunia.
Namun raja tersebut penuh dengan kesombongan dalam menjalankan roda kepemerintahannya. Menurut kabarnya lagi, wanita yang menjadi raja tersebut amatlah cantik paras mukanya serta masih muda umurnya.
Maka dibuatlah sebuah musyawarah atas para panglima dan penasehat raja untuk member teguran kepada raja wanita tersebut agar berlemah-lembutlah dalam memerintah. Menjadi raja atau ratu adalah sebuah amanah yang harus dijalankan dengan benar serta bijaksana.
Dari hasil musyawarah tersebut akhirnya baginda Raja Sulaiman mengutus beberapa pasukan serta para mentri-mentrinya untuk mencari tahu letak kerajaan tersebut karena baginda Raja Sulaiman ingin mendatanginya seraya menasehati dengan santun ataupun keras!
Singkat kata singkat cerita, sang Utusan sampailah kepada sebuah negeri yang bernama Batavia setelah mereka berkeliling negeri dan benua mencari sebuah Kerajaan yang dimaksudkan oleh Rajanya dan belum juga menemukan titik teta ng atas apa yang dicari.
Ternyata di tanah Betawi itulah mereka mendapat jawaban tentang posisi letak kerajaan Sheba beserta Ratu Bakqistl Dan mereka pun bertemu Ratu Balqis. (ass)