Mataram (Panjimas.com)– Di Mataram, Aliansi Muslimah Peduli Syariat NTB melakukan aksi protes yang sama.. Aliansi tersebut mendukung secara moril organisasi masyarakat atau pun individu yang telah melaporkan kasus tersebut ke Mabes Polri untuk mendesak pihak kepolisian agar bekerja secara profesional dan tuntas dalam menangani kasus ini.
Aliansi Muslimah Peduli Syariat NTB mendesak Indonesian Fashion Week (IFW) sebagai pihak penyelenggara kegiatan agar melakukan Konferensi Pers dan menjelaskan kronologi puisi ‘Ibu Indonesia’ mendapat kesempatan bisa dibacakan di hadapan publik.
“Kami menuntut agar pihak IFW mengevalusi kegiatan tersebut secara terbuka dan apabila terbukti ada unsur SARA dan politis maka pihak IFW wajib bertanggung jawab dan meminta maaf kepada seluruh umat muslim Indonesia.”
Aliansi Muslimah Peduli Syariat NTB menyeru untuk memboikot kegiatan Indonesia Fashion Week jika terbukti IFW bermuatan SARA dan politis. “Kami mengimbau kepada umat muslim Indonesia agar tidak bersikap reaktif terhadap pemberitaan yang saat ini mengemuka. Kami juga mengajak seluruh umat muslim untuk tetap patuh dan taat dalam syariat Islam.”
Selanjutnya, Aliansi Muslimah Peduli Syariat NTB akan tetap bersikap adil kepada organisasi atau oknum yang melakukan aksi penistaan, pelecehan atau penghinaan secara nyata dan dipertontonkan di depan publik apapun latar belakang agama dan sukunya. Diharapkan seluruh media baik cetak maupun elektronik untuk tetap memberikan berita obyektif, berimbang dan sesuai fakta di lapangan. (ass)