JAKARTA, (Panjimas.com) – Ketua Muhammadiyah Bidang Ekonomi Anwar Abbas merasa prihatin melihat 24 orang tewas setelah menenggak minuman keras di wilayah hukum Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya.
“Hal ini tentu saja sangat-sangat kita sesalkan dan PP Muhammadiyah mendesak pihak pemerintah agar secara serius dan bersungguh-sungguh menghentikan perdagangan dan peredaran minuman keras,” kata Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya yang diterima Panjimas, Kamis (5/4).
Dalam jenis minuman, Abbas menilai, miras tidak banyak membawa manfaat bagi tubuh. “Mudharatnya minuman keras itu jauh lebih besar dari manfaatnya,” tuturnya.
Oleh karena itu, PP Muhammadiyah menuntut Pemerintah untuk berani membuat keputusan yang melindungi jiwa dan kesehatan rakyatnya.
“Jangan hanya karena alasan pertimbangan ekonomi dan bisnis serta kepentingan para pengusaha, nyawa dari anak-anak bangsa kita melayang,” tegas Abbas.
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia itu pun menambahkan bahwa ‘nyawa anak-anak bangsa Indonesia jauh lebih penting dari uang’.
“Untuk itu langkah tegas pemerintah benar-benar kita nanti dan kita harapkan. Tanpa ada sikap tegas dari pemerintah untuk menghentikan perdagangan miras ini maka hari-hari kita ke depan akan dihiasi dengan berita-berita yang menyedihkan berupa kematian dari anak-anak bangsa,” pungkasnya. [DP]