GAZA, (Panjimas.com) – Puluhan ribu warga Palestina di Jalur Gaza, Jumat (30/03) lalu berkumpul di wilayah perbatasan Timur Gaza dengan Israel, di mana mereka menggelar aksi unjuk rasa “Great Return March” [Gerakan Pulang Raya] dalam rangka menegaskan kembali hak-hak mereka untuk kembali pulang ke rumah leluhur dan tanah air mereka di Palestina yang bersejarah.
Aksi demonstrasi massal Jumat (30/03) itu juga dimaksudkan untuk menekan Israel agar segera mencabut blokade terhadap wilayah pesisir Gaza yang sudah berlangsung selama lebih dari satu dekade.
Aksi ini didukung oleh hampir semua faksi politik Palestina, yang telah berulang kali menekankan bahwa kegiatan ini merupakan aksi damai.
Saat tengah hari, puluhan ribu warga Palestina tiba dari berbagai daerah di sepanjang perbatasan di Jalur Gaza bagian Utara, Tengah dan Selatan, demikian menurut pantauan koresponden Anadolu.
Kemah dan tenda-tenda telah didirikan di sepanjang perbatasan – hanya 700 meter dari pagar perbatasan sebagiannya – untuk aksi massal setelah pawai Jumat.
Para aktivis Palestina menggambarkan kamp-kamp dan tenda-tenda perkemahan itu sebagai “titik pementasan untuk kami kembali ke tanah air dari mana kami diusir pada 1948”, dikutip dari Anadolu.
Sebagian para pengunjuk rasa yang turut berpartisipasi dalam pawai Jumat (30/03) itu telah menuliskan nama-nama kota ataupun desa-desa tempat keluarga mereka mengungsi di atas pintu masuk tenda-tenda yang mereka diami.
Panitia penyelenggara juga menyediakan transportasi bus gratis ke wilayah perbatasan bagi siapa saja yang ingin ambil bagian dalam gerakan “Great Return March” tersebut.
Hanya selang beberapa jam sebelum pawai dimulai Jumat pagi, seorang petani Palestina merengan nyawa akibat tembakan artileri Israel yang menghantam ladang pertaniannya di Jalur Gaza Selatan. Pada tengah siang hari, otoritas kesehatan Palestina juga melaporkan korban luka-luka di perbatasan.
“Tiga pengunjuk rasa terluka akibat tembakan tentara Israel di berbagai wilayah di sepanjang perbatasan Timur,” ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra dalam pernyataannya.
Dijuluki “Great Return March”, Aksi demonstrasi Jumat di Jalur Gaza juga bertepatan dengan “Hari Tanah ke-42”, memperingati pembunuhan 6 warga Palestina oleh pasukan Israel pada tahun 1976.[IZ]