BOGOR, (Panjimas.com) – Jumlah homoseksual yang tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor meningkat tajam dalam kurun waktu yang singkat. Hal tersebut diungkapkan Pengelola Program HIV Dinkes Kota Bogor, Nia Yuniawati saat pertemuan dengan Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman dengan pengurus Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Bogor Raya di Balaikota Bogor, Rabu (28/3/2018).
Nia mengungkapkan, data Dinkes Kota Bogor per Desember 2017 jumlah LSL (lelaki seks dengan lelaki) atau homoseksual ada 2.495 orang. “Kategori LSL ini rata-rata mereka sudah melakukan hubungan intim. Dan dari 2.495 itu, 213 orang sudah terkena HIV,” ungkapnya.
Nia menambahkan, dari 2.495 pria homoseksual tersebut, itu tidak hanya berasal dari Bogor. “Mereka ada yang dari Depok, Sukabumi dan lainnya. Namun mereka tercatat di Dinkes Kota Bogor, rata-rata mereka terdata melalui LSM atau lembaga yang bergerak menanggani masalah ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Nia juga pernah mengungkapkan data jumlah homoseksual per Juni 2017 sebanyak 1.330 orang. Artinya, sejak Juni hingga Desember 2017 jumlah homoseksual bertambah sebanyak 1.165 orang. Data tersebut, berdasar pria yang menjalani voluntary counseling and testing (VCT) oleh Dinkes Kota Bogor.
Kaum homoseksual, menurut Nia, terbagi menjadi dua jenis. Pertama, gay atau yang biasa disebut sebagai lelaki seks dengan lelaki (LSL), kemudian waria atau sebagai transgender. “Kalau waria yang tercatat ada 196 orang,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dalam pertemuan yang juga dihadiri jajaran dari Dinas Sosial, Kasatpol PP dan Kabid Trantib Kota Bogor itu pihaknya berharap lahir solusi bersama untuk menanggani masalah Lesbian Gay Biseks Transgender (LGBT) ini. [ES]