JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan sambutan dalam Rakornas KOKAMKomando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) dan Diksus KOKAM Mitigasi Bencana.
Dalam sambutannya, Dahnil menyampaikan bahwa ini merupakan sambutan terakhirnya. Sebab sekitar tujuh bulan mendatang akan digelar Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Semarang, Jawa Tengah.
“Kakek saya itu dulu marinir. Kalau dia tidak bertugas di Denjaka, maka dia bertugas di KOKAM. Saya ingat pertanyaan kakek. ,Kok sekarang KOKAM sepi?’ Tahun 1992. Saya punya hutang sejarah sehingga KOKAM harus dihidupkan,” kata Dahnil Anzar Simanjuntak di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/3/2018).
Selain telah berusaha menghidupkan kembali KOKAM, Dahnil juga berjasa menciptakan lagu Mars KOKAM. Berikut ini lirik Mars Kokam tersebut.
MARS KOKAM
Pencipta: Dahnil Anzar Simanjuntak & Ahmad Fanani
Tauhid ilmu dan amal adalah senjata KOKAM Perkasa cinta Indonesia KOKAM berani ikhlas dan bersahaja Berjuang untuk Islam dan Indonesia.
Muhammadiyah gerakan kami Islam adalah jalan hidup kami Ridho Allah tujuan kami KOKAM adalah kami.
Kekuatan sejati ada di hati Kekuatan sejati adalah nurani KOKAM pejuang Islam sejati Ayo maju tegakkan risalah Nabi.
Kekuatan sejati ada di hati Kekuatan sejati adalah nurani KOKAM penegak pilar Republik ini Ayo ayo maju KOKAM berani Ayo ayo maju KOKAM berani.
Dahnil berharap, jika suatu saat dirinya tak lagi menjabat sebagai Penglima Tertinggi KOKAM, minimal lagu itu bisa terus dikenang.
“Paling tidak, kalau ada orang menyanyikan Mars KOKAM, mereka akan mengenang bahwa lagu itu ciptaan saya,” ujarnya.
Berkat kerja kerasnya, KOKAM kini tumbuh menggeliat di mana-mana. Hal itu kata Dahnil karena KOKAM memiliki senjata yakni inspirasi. KOKAM telah berjuang dalam amar ma’ruf nahi munkar dan masyarakat pun menyaksikan kiprah KOKAM selama ini.
“Di seluruh Indonesia geliat KOKAM tumbuh luar biasa. Senjatanya dari mana? dari inspirasi. Kalau nggak ada KOKAM di wilayah berarti PWPMnya nggak hidup. Di Papua saja KOKAM ada. Di Sumut yang tadinya nggak ada KOKAM sekarang bisa apel KOKAM,” ungkapnya.
Namun demikian, menurut Dahnil, menata KOKAM bukan hal mudah. Sehingga diperlukan kerja keras.
“Stamina ini harus terus dirawat kekuatan ini harus terus dijaga. Caranya gimama? Kita harus tata KOKAM,” tuturnya.
Agar KOKAM terus maju dan berkembang, Dahnil pun mengingatkan kepada para anggota KOKAM, pesan penting HOS Tjokroaminoto, bahwa para pejuang Islam itu harus memiliki semurni-murni tauhid, setinggi-tinggi ilmu dan sepintar-pintar siasat.
Kemudian KOKAM juga tidak boleh dikerdilkan seolah-olah hanya memiliki peran sebagai petugas keamanan saja.
“Kita tidak boleh mereduksi KOKAM sekedar tukang pukul atau tenaga pengamanan. KOKAM harus ada dalam satu barisan, dalam satu suara dan satu gerak,” tegasnya.
Terakhir, Dahnil Anzar pun membuka Rakornas KOKAM dan Diksus KOKAM dengan bacaan Basmallah. [Widi]