MOSKOW, (Panjimas.com) – Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menegaskan bahwa Moskow akan menanggapi dengan keras keputusan AS untuk mengusir 60 diplomat Rusia, tetapi masih membuka pembicaraan stabilitas-strategis dengan Washington, Selasa (27/03) lalu, mengutip laporan kantor berita RIA Novosti.
Senin (26/03) lalu Amerika Serikat mengusir 60 diplomat Rusia, dalam rangka bergabung dengan pemerintah-pemerintah lainnya di seluruh Eropa untuk menghukum Kremlin menanggapi serangan saraf terhadap eks mata-mata Rusia di Inggris, dan mereka telah menyalahkan Moskow.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, total 25 negara telah mengusir 140 diplomat Rusia. Angka-angka ini diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari mendatang.
Pengusiran para diplomat Rusia di seluruh dunia, menanggapi pengusiran Inggris terhadap 23 diplomat Rusia pada 14 Maret lalu.
AS mengusir 60 diplomat Rusia, dengan rincian 48 yang ditugaskan di Washington, 12 di PBB – Washington mengatakan mereka bekerja sebagai perwira intelijen, dan pemerintahan Trump juga mengintruksikan penutupan Konsulat Jenderal Moskow di Seattle.
AS memberikan 60 diplomat Rusia itu waktu tujuh hari untuk segera meninggalkan negara itu.[IZ]