JAKARTA, (Panjimas.com) – Wartawan media massa daring, Adi Wijaya, mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pihak keamanan atau sekuriti hotel Alexis ketika sedang melakukan pekerjaan jurnalistik terkait penutupan tempat hiburan di wilayah Jakarta Utara tersebut.
Akibat perlakuan itu, Adi melaporkan sejumlah pihak keamanan Alexis itu ke Polda Metro Jaya, Jum’at (23/3) sore.
Seperti dilansir CNN Indonesia, Adi hadir di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu pada jam 16.30 WIB, dan ia keluar pada pukul 19.30 WIB.
“Hari ini, saya melaporkan atas tindak pidana pers yang dilakukan oleh sejumlah sekuriti dan orang berpakaian preman di Hotel Alexis,” kata Adi seperti dikutip CNN Indonesia di Polda Metro Jaya, Jumat (23/3).
Adi menceritakan ketika dirinya mendatangi hotel Alexis, pihak keamanan di sana langsung bertanya mengenai identitasnya. Tidak hanya itu, petugas itu pun kemudian memfoto dia dan kartu persnya.
Kemudian Adi diberi tahu sekuriti akan dibawa ke pihak Humas, namun nyatanya dia malah dibawa ke pos sekuriti. Di sanalah Adi mengaku diintimidasi dan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.
“Di pos itu ada 10 orang sekuriti, mereka curiga saya ini anggota kepolisian. Mereka bertanya sambil gebrak-gebrak meja dan marah-marah, mereka bilang saya ini anggota kepolisian,” terang Adi.
Setelah satu jam diinterogasi dan dipaksa untuk mengakui, akhirnya Adi dibebaskan setelah dijemput para wartawan lainnya.
Akan tetapi, para sekuriti masih curiga bahwa ia merupakan polisi. Adi dicurigai karena perawakannya besar dan tinggi, ia juga memiliki model rambut cepak.
Para sekuriti pelaku intimidasi dilaporkan melakukan Tindak Pidana Bidang Pers Pasal 18 ayat (1) UU RI no. 40 tahun 1999 tentang Pers. Laporan ini telah teregister dalam LP/1601/III/2018/PMJ/Ditreskrimum.
Hotel Alexis rencananya akan ditutup pada Kamis (22/3) lalu. Pemprov DKI Jakarta lewat Satpol PP DKI Jakarta telah mengirimkan permohonan bantuan pengamanan ke Polda Metro Jaya terkait penutupan itu, namun penutupan itu urung dilakukan dan masih belum jelas kelanjutannya hingga berita ini ditulis.[DP]