BEKASI, (Panjimas.com) – Dalam acara Tabligh Akbar dan Kuliah Iftitah dengan tema Bersama Membangun Peradaban Al-Quran di Masjid Ulul Albab, Ahad (18/3), Abu Ahsani menyebut lima kiat supaya para orang tua mampu menjadikan anaknya sebagai generasi Qur’ani.
“Pertama, punya keinginan dan cita-cita yang tinggi bahwa anaknya harus menjadi penghafal Al-Quran,” ujar Abu Ahsani.
Keinginan mempunyai anak penghafal Al-Qur’an, kata Abu Ahsani, harus diiringi dengan keyakinan bahwa Al-Qur’an sudah Allah Ta’ala mudahkan. “Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” terangnya mengutip Qur’an Surat Al Qamar ayat 17, 22, 32, dan 40.
Kedua, bantu anak supaya mudah menjalani proses menghafal Al-Qur’an. “Fasilitasi, arahkan, bimbing dengan berbagai macam metode yang sesuai dengan anak,” lanjut Abu Ahsani.
Ketiga, istiqomah dengan metode yang sudah kita tetapkan. “Karena biasanya semangatnya hanya ketika diberikan motivasi saja, besoknya lagi lemes,” tutur Abu Ahsani.
Menurutnya, menjaga semangat untuk tetap istiqomah sangatlah penting.
“Keempat, apabila anak-anak sudah punya hafalan harus dijaga. Kalau dia masih anak-anak kita tidak bisa lepas, orang tuanya yang harus menjaga,” katanya.
Abu Ahsani menjelaskan, kunci menghafal Al-Quran adalah pada saat muraja’ahnya. “Menghafal itu hanya sekali, tapi muraja’ahnya itu sampai mati.” pesan Abu Ahsani kepada anaknya.
Pada saat muraja’ah, tutur Abu Ahsani, adalah waktu dimana orang tua panen, karena pahala akan mengalir terus. “Satu huruf Al-Qur’an saja 10 kebaikan,” tambahnya.
Adapun tips kelima menjadikan anak penghafal Al-Qur’an ialah perbanyak berdoa.
“Tugas kita hanya berusaha, adapun keputusan ada di tangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Keberhasilan bukan semata-mata atas usaha ataupun kemampuan kita.” pungkasnya. [DP]