JAYAPURA, (Panjimas.com) – Menanggapi ramainya pembicaran pembangunan Menara Masjid Al Aqsha, Sentani, Jayapura. Ketua MUI Provinsi Papua, Saiful Islam Al Payage menyerahkan pernyataan sikap umat Islam kepada Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw. Senin, (19/03).
Menyoal tentang pembangunan menara masjid Al Aqsha Sentani yang ramai dibicarakan orang, Pemerintah Kabupaten Jayapura menggelar rapat koordinasi kerukunan umat beragama dalam penyelesaiannya. Dari pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan bersama dengan membentuk tim untuk menangangi persoalan pembangunan menara Masjid Agung Al Aqsha Sentani.
Pembentukan tim dalam menangani persoalan pembangunan menara Masjid Agung Al Aqsha Sentani dipimpin langsung oleh Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M.Si., dengan disaksikan seluruh pimpinan Forkopimda Kabupaten Jayapura, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Pimpinan dan Anggota MRP, DPRP, DPRD serta seluruh tokoh agama, adat dan perwakilan masyarakat tidak ketinggalan dari pihak TNI dan POLRI.
Mathius Awoitauw, mulai besok tim ini akan membicarakan akan bekerja semaksimal mungkin untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi persoalan ini.
“Jadi, tadi kita semua sudah sepakat untuk membentuk tim kecil hanya untuk menyelesaikan persoalan menara Masjid Al Aqsha dengan target penyelesaian dalam waktu tiga hari. Dimana, tim tersebut diambil dari perwakilan PGGJ, MUI, FKUB dan beberapa tokoh lintas agama,”ungkap Bupati Mathius usai memimpin Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) di Aula Lantai II, Kantor Bupati Gunung Merah Sentani, Senin, (19/03).
Mathius Awoitauw juga menjelaskan, saat ini pihaknya bersama tim yang dibentuk akan terlebih dulu fokus pada persoalan pembangunan menara Masjid Agung Al Aqsha yang marak diperbincangkan oleh banyak orang.
“Saya pikir itu saja. Namun kita juga minta FKUB serta MRP untuk mengakomodir beberapa masukan-masukan yang tadi disampaikan oleh PGGJ, agar dapat dibicarakan dalam bentuk regulasi supaya ada kepastian hukum di Papua khususnya di Kabupaten Jayapura,” akunya.
Mathius Awoitauw menegaskan bahwa, saat ini pihaknya bersama tim yang dibentuk akan terlebih dulu fokus pada persoalan menara yang saat ini tengah dibicarakan oleh banyak orang.
“Kan dalam tuntutan PGGJ ada beberapa poin, tetapi kita fokus dulu pada persoalan menara masjid. walaupun semua yang disampaikan itu akan kita bicarakan, namun secara baik supaya semua dapat kita selesaikan tanpa menyinggung pihak lain,” tuturnya.
Tetapi ada persoalan yang sangat penting yang, kata Mathius Awoitauw masyarakat perlu tau bahwa persoalan ini sudah dilokalisir hanya di Kabupaten Jayapura.
“Oleh karena itu, saya minta kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan atau tidak mempunyai hubungan dengan wailayah Kabupaten Jayapura, jangan membawa ataupun membicarakan persoalan ini di mana-mana. Sebab, semua persoalan ini akan kita selesaikan secara lokal melalui tim yang sudah kita bentuk,” pungkasnya. [ES]