BEKASI, Panjimas.com) – “Siapa yang menghafalkan Al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan Al-Quran.” (HR. Hakim)
Memiliki anak seorang penghafal Al-Quran adalah impian bagi para orang tua. Namun, banyak yang merasa bahwa mereka tidak mungkin bisa punya anak-anak yang mampu menghafalkan Al-Quran 30 juz. “Menyerah sebelum berperang”.
Darmono akrab dipanggil Abu Ahsani bersama sang istri tercinta berhasil mempunyai tiga anak yang kini menjadi penghafal Al-Quran. Di tengah kesibukannya mencari penghidupan bagi keluarga, Abu Ahsani mampu membuat anaknya hafal Quran di usia yang cukup dini.
Abu Ahsan menuturkan bahwa lahirnya para generasi Qurani di keluarganya tidak lepas dari peran sang istri yang telah bersusah payah dan istiqomah membimbing anak-anaknya.
“Jadi istri saya ini pengajar utama, guru tetapnya Ahsani dan anak-anak yang lain,” terang Abu Ahsani dalam acara Tabligh Akbar dan Kuliah Iftitah dengan tema Bersama Membangun Peradaban Al-Quran di Masjid Ulul Albab, Ahad (18/3).
Ahsani Fadhli Ilahi, anak kedua dari Abu Ahsani, adalah anak yang berprestasi. Tidak hanya hafal Al-Qur’an, Ahsani pun memiliki se-gudang prestasi yang membuat orang tuanya bangga. Prestasi tersebut di antaranya: Juara I Hafiz Indonesia 2016, Peserta Musabaqah Hifdzil Quran se-Asia Tenggara, Predikat Mumtaz peringkat ke-13 Musabaqah Ashgharu Hafidz tingkat Internasional di Jeddah, Juara 1 STQ Tahfizh 30 juz di Kabupaten Karawang, Finalis MHQ Nusantara II, dan lain-lain.
Selain itu, Ahsani juga hafal sejumlah matan dan ribuan hadits. Seperti disebutkan dalam pembukaan acara, Abu Ahsani menyebut anaknya hafal Matan Tuhfatul Athfal, Matan Jazariyah, Hadits Arbain An-Nawawi (42 hadits), Hadits Umdatul Ahkam (417 hadits), dan Hadits Al-Jam’u Baina Ash-Shahihain (1100 hadits).
Ketika menceritakan anaknya yang lain, Abu Ahsani menjelaskan bahwa anak pertamanya yang kini berusia 16 tahun telah hafal Al-Qur’an sejak usia 8 tahun. “Itu proyek pertama, tapi alhamdulillah Ahsani ini lebih cepat dan hanya melanjutkan metode kakaknya,” ungkap Abu Ahsani kepada para wali murid di Masjid Ulul Albab.
Adapun anaknya yang ketiga, Abu Ahsani menyebut sedang dalam proses menghafal Al-Qur’an. Ia pun meminta doa kepada para jama’ah yang hadir supaya Allah Ta’ala menjadikannya penghafal Qur’an sebagaimana kakak-kakaknya.
“Anak ketiga ini masih proses, mohon doanya bapak-ibu sekalian,” pungkasnya. [DP]