MADRID, (Panjimas.com) – Bintang sepakbola Portugal, Cristiano Ronaldo baru-baru ini mengungkapkan perhatiannya terhadap anak-anak Suriah melalui media sosial.
“Kuatkanlah, Percayalah, Jangan pernah menyerah,” tulis Ronaldo melalui akun Twitternya pada hari Selasa (13/03) saat mengekspresikan perhatiannya mengenai kekerasan terhadap anak-anak Suriah, dikutip dari AA.
Ronaldo juga membagikan rekaman video tentang serangan terhadap warga sipil di Ghouta Timur Suriah pada bulan Februari 2018.
Pemain sepak bola Real Madrid ini bekerja sama dengan LSM hak asasi manusia khusus anak “Save the Children.”
Ia telah menyumbangkan makanan, pakaian dan bantuan medis kepada para keluarga yang terkena dampak konflik di Suriah.
Pada bulan Februari, Ronaldo juga berbagi foto di Twitter untuk mendukung anak-anak Rohingya.
“Satu dunia di mana kita semua mencintai anak-anak kita, tolong bantu #Rohingya #Refugee,” tulisnya, saat menambahkan link ke laman “Save the Children” untuk sumbangan online.
Dalam 8 bulan terakhir, pasukan rezim Assad telah mengintensifkan pengepungan di Ghouta Timur, sehingga hampir tidak mungkin bagi akses makanan ataupun obat-obatan masuk ke distrik tersebut dan mengakibatkan ribuan pasien memerlukan perawatan medis segera.
Ghouta Timur berada dalam jaringan zona de-eskalasi – yang didukung oleh Turki, Rusia dan Iran – di mana tindakan agresi militer dilarang.
Desa-desa di Ghouta Timur terus menjadi sasaran pasukan rezim Assad, meskipun fakta bahwa wilayah-wilayah tersebut termasuk dalam jaringan zona de-eskalasi dimana tindakan agresi militer dilarang.
Rezim Bashar al-Assad, bagaimanapun, telah berulang kali melanggar kesepakatan zona de-eskalasi tersebut dan telah menargetkan wilayah-wilayah pemukiman.
Menjadi rumah bagi sekitar 400.000 penduduk, Ghouta Timur tetap berada di bawah pengepungan rezim yang melumpuhkan selama lima tahun terakhir. Dalam laporan tahunan yang baru saja dirilis, White Helmets menuding bahwa sebanyak 1.337 warga sipil dibunuh di Ghouta Timur pada sepanjang tahun 2017 akibat serangan-serangan yang terus berlanjut oleh pasukan rezim Bashar al-Assad.
Ghouta Timur telah dikepung selama 5 tahun lamanya dan akses kemanusiaan ke kota yang merupakan rumah bagi 400.000 warga sipil tersebut kini telah benar-benar terputus. Ratusan ribu penduduk saat ini sangat membutuhkan bantuan medis.
Dalam 8 bulan terakhir, rezim Bashar al-Assad telah mengintensifkan pengepungan di wilayah Ghouta Timur, sehingga hampir tidak mungkin disalurkannya pasokan makanan dan akses obat-obatan ke distrik tersebut sehingga membuat ribuan pasien dalam kondisi kritis dan memerlukan pengobatan segera.[IZ]