YERUSALEM, (Panjimas.com) – Pasukan Pertahanan Israel, Israel Defense Forces (IDF) menggelar latihan militer berskala besar Ahad malam (11/03), yang akan berlanjut selama 7 hari di seluruh penjuru negeri, untuk mempersiapkan “kemungkinan perang besar”, menurut laporan media setempat.
Media setempat melaporkan bahwa latihan nasional militer IDF diluncurkan dengan suara-suara sirene.
Permukiman ilegal Yahudi di dekat wilayah Jalur Gaza tidak dilibatkan dalam latihan tersebut, dikutip dari AA.
Pada tanggal 4 Maret, Tentara Israel meluncurkan latihan gabungan lainnya dengan Militer A.S. untuk melawan “kemungkinan serangan” yang bisa saja datang dari Libanon dan Jalur Gaza. Latihan itu dijadwalkan berlanjut hingga pertengahan Maret.
Pasukan AS dan Israel telah melakukan latihan militer gabungan sejak tahun 2001.
Pada bulan Februari lalu, Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mengatakan dalam pernyataannya bahwa Israel akan menggunakan semua kekuatannya dan memobilisasi pasukan darat untuk memasuki Libanon jika gerakan Hizbullah yang berbasis di Libanon melancarkan perang.
Mengikuti pernyataan tersebut, Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon mengadakan pertemuan tingkat tinggi mengenai “Keamanan Libanon” di Istana Kepresidenan Baabda di ibukota Beirut dan memerintahkan Militernya untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan dari Israel.[IZ]