BELITUNG, (Panjimas.com) – Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menggelar silaturahim dengan para ulama dan tokoh Islam Belitung. MIUMI berharap dapat menjadi pemersatu umat.
Bertempat Kantor Bupati Belitung, Tanjung Pandan, Belitung Regency, Bangka Belitung, pertemuan itu dihadiri ulama dan tokoh ormas Islam. Sekjen MIUMI Pusat, Ustadz Bachtiar Nasir berjarap pertemuan tersebut dapat mendorong persatuan dan perjuangan umat Islam baik dalam aspek politik, ekonomi, sosial. Dengan diharapkan diharapkan dapat membawa Indonesia kepada era lebih beradab.
“MIUMI ini tagline-nya adalah menjadikan Indonesia lebih beradab. Bukan hanya akhlaq tetapi juga pemikiran, sains dan juga dalam tindakan-tindakannya,” ujar Ustadz Bachtiar Nasir didepan puluhan Tokoh dan Ulama, Sabtu (10/03/2018).
Dalam silaturahmi yang dihadiri Pejabat sementara (Pjs) Bupati Belitung, Ustadz Bachtiar Nasir menyebut saat ini Allah tengah menurunkan banyak rahmatnya untuk Indonesia. Hal itu ditandai dengan meningkatnya ghiroh atau semangat masyarakat Indonesia dalam berislam.
“Saya sampaikan juga kepada para petinggi negeri, ketika kami berkumpul sesama dai, dan memikirkan ghiroh-ghiroh umat Islam di berbagai daerah, ini adalah suatu rahmat besar dari Allah yang banyak tokoh gagal paham atas apa yang tengah berkembang di masyarakat ini,” ungkapnya.
Karenanya, MIUMI ini diharapkan dapat menyatukan ghiroh yang ada di daerah-daerah dan satu komando untuk kemajuan Islam khususnya di Indonesia. “Kita bergerak di bidang intelektual di MIUMI berharap dapat menyatukan ghiroh umat, dan meningkatkan bagaimana darajat muslim ke mukmin,” ungkap Ustadz Bachtiar Nasir.
Sementara, Ketua MIUMI Jawa Barat Tiar Anwar Bachtiar yang turut hadir pada kesempatan itu menjelaskan, bahwa organisasi yang dideklarasikan pada 28 Februari 2012 itu memiliki cita-cita kebangsaan dengan berpegang pada Ahlu Sunnah Wal Jama’ah. MIUMI diharapkan menjadi perekat tokoh dan ulama muda dari lintas ormas.
“Kehadiran MIUMI ingin menghidupkan tradisi ulama terdahulu, walaupun berbeda-beda pemikiran tapi bisa menyatukan umat,” paparnya.
Tiar menyampaikan, MIUMI juga berupaya membangun dakwah Islam berbasis riset, tidak sekedar ceramah di mimbar tetapi komprehensif menyangkut kajian ilmiah. Karenanya organisasi itu menghimpun aktivis dan intelektual dai. “Ciri khas MIUMI adalah ulama yang menggerakkan, tidak hanya mengajar,” tandasnya.
Ketua Aliansi Umat Islam Belitung (Antab), Suhardi mengungkapkan kepada INA/JITU bahwa kegiatan ini diawali dengan silaturahmi yang diharapkan dapat mempererat persaudaraan umat islam lintas organisasi.
Pertemuan tersebut dihadiri lebih dari 20 ulama dan perwakilan ormas Islam Belitung. Hadir pula perwakilan dari Polres Belitung serta Dandim 0414 Belitung. [RN/Muhammad Jundii]