PANGKALPINANG, (Panjimas.com) – Ustadz Bachtiar Nasir menyampaikan wasiat untuk menjadikan Indonesia sebagai negeri Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghafur. Caranya, dengan menjadikan ampunan Allah sebagai orientasi.
Ustadz Bachtiar Nasir menjadi pembicara utama dalam Majelis Tadabbur Asmaul Husna di Masjid Al Huda, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, yang diadakan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Dalam ceramahnya, Pimpinan Arrahman Qur’anic Learning (AQL) Center itu berwasiat untuk menjadikan Pangkalpinang, dan Indonesia umumnya menjadi baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.
“Saya punya program yang bisa menjadikan Pangkalpinang menjadi negeri yang baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur. Tirukan saya membaca surat Saba’ ayat 15. Ada poin besar dalam surat ini untuk menggapai program itu,” ungkap UBN di hadapan seratusan Jama’ah, Sabtu (10/3/2018).
Ratusan jamaah kemudian mengikuti bacaan Surat Saba’ ayat 15 yang dipimpin Ustadz Bachtiar Nasir. Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) itu menjelaskan makna surat tersebut.
“Sungguh bagi Kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Rabb) di kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan): “Makanlah dari rezeki yang dianugerahkan Tuhan kalian dan bersyukurlah kepadaNya!’ Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.”
Surat tersebut, kata Ustadz Bachtiar Nasir, menggambarkan kondisi baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur di Negeri Saba’. Salah satu digambarkan penuh dengan keberkahan.
“Disebutkan bahwa ketika safar di sana dari Saba’ ke Syam 40 hari 40 malam tidak takut kelaparan karena di kiri kanan itu banyak kebun-kebun yang banyak buahnya. Intinya dari baldatun thayyibatun itu tinggal makan, tidak perlu cape kerja. Semuanya dari rezeki Allah,” terangnya.
Karena banyaknya rezeki, maka ciri selanjutnya, para penduduk negeri baldatun thoyyibah itu mudah bersyukur.
Ustadz Bachtiar Nasir melanjutkan bahwa cara agar sebuah negeri menjadi baldatun thoyyibah adalah dengan memposisikan Allah sebagai Robbul Ghofur yang orientasi para penduduknya adalah mencari ampunan Allah.
“Jika Pangkalpinang ingin kembali berjaya, pilih pimpinan yang mengajak kepada ampunan Allah.Jangan mau dibohongi janji-janji kampanye, tapi pilih yang benar-benar mengajak kepada ampunan Allah,” ungkap Ustadz Bachtiar Nasir.
Masyarakat yang selalu mencari baldatun thoyyibatun maka tidak mudah dibohongi, tidak mudah disogok dengan uang.
Ustadz Bachtiar Nasir menegaskan jika ingin menjadikan Indonesia seperti zaman negeri Saba’ yang penuh keberkahan maka rakyatnya harus banyak beristigfar.
“Allah itu maha pengampun dan tidak pernah berhenti mengampuni dosa-dosa. Bukan hanya mengampunkan dosa, tapi Allah juga menutup aib kita dan menyembuhkan penyakit kita,” paparnya.
Jika Allah menerima istighfar rakyat Indonesia, lanjut Ustadz Bachtiar Nasir, maka akan dikirimkan hujan yang berkualitas dan terus turun. Artinya itu pertanda rahmat, sehingga akan makmur negaranya.
“Allah buatkan lagi kebun-kebun baru, agar tetap subur. Allah buatkan sungai-sungai baru. Itu adalah baldatun Thoyyibatun Wa Robbun ghofur,” tukasnya. [RN/Muhammad Jundii]