JAKARTA (Panjimas.com) – “Sebaiknya orang tua tidak mengajak anak-anaknya untuk menonton film Benyamin Biang Kerok. Dan pihak managemen bioskop pun seharusnya melakukan hal yang sama.”
Demikian keterangan tertulis Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai film Benyamin Biang Kerok (BBK) yang disutradarai Hanung Bramantyo tidak layak ditonton anak-anak. Ada beberapa adegan yang tidak patut ditonton anak-anak, malah bisa merusak moral.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menilai, secara keseluruhan, pesan moral film BBK memang untuk dewasa, atau setidaknya untuk usia 17 tahun ke atas. Tetapi dengan mengambil tagline Benyamin, maka asosiasi publik terhadap konten film BBK tentulah film humor, yang ramah terhadap anak-anak. “Namun nyatanya tidak demikian,” paparnya serius.
Ada beberapa catatan terkait film yang dibintangi Reza Rahadian, baik saat pra pemutaran maupun konten dari film yang didasarkan pada karakter yang sama seperti garapan Nawi Ismail pada tahun 1972. Dahulu, Pengki, karakter konyol itu, dimainkan seniman legendari Benyamin Sueb.
YLKI mencatat adegan yang tak patut ditonton anak-anak, Pertama, sangat ironis saat sebelum pemutaran film Benyamin Biang Kerok pihak bioskop mendahului dengan tayangan iklan rokok dari salah satu industri rokok besar. Bahkan lebih ironis lagi, di sesi awal, film ini sangat jelas pesan sponsor dari merek rokok mild ternama, menampakkan bungkus rokok di meja, puntung rokok dan adegan merokok oleh Lidya Kandou, sebagai salah satu pemain BBK.
Kedua, walau dalam tayangan BBK banyak menampilkan suasana anak, seperti saat main bola atau belajar di taman bacaan, tetapi sayangnya film BBK banyak dibumbui dengan adegan kekerasan fisik secara telanjang, dan atau kekerasan verbal.
Ketiga, film BBK juga cenderung menampilkan adegan yang menjurus pada visualisasi pornografi dan porno aksi, terutama saat di suasana kasino atau tempat perjudian dan perilaku boss kasino yang diperankan H. Komar.
“Dengan tiga perspektif itu, film BBK kurang layak ditonton oleh anak-anak. Jadi Sebaiknya orang tua tidak mengajak anak-anaknya untuk menonton film BBK. Dan pihak managemen bioskop pun seharusnya melakukan hal yang sama,” paparnya mengulang. (ass)