Jakarta (Panjimas.com) – Pengintai kediaman salah seorang Tokoh Ulama Kharismatik Ibukota, KH Ahmad Djuwaini, telah diamankan Front Pembela Islam (FPI), Sabtu (3/3) lalu. Pengintai itu bernama Ahmad.
Juru Bicara FPI, Novel Bamukmin kepada wartawan mengatakan, Ahmad kepergok oleh Tim Pam Ulama FPI Jakarta Timur dan Pemuda Majelis Silaturahim Ciracas, dini hari tadi (3/3). Klaim Novel, Ahmad seperti memata-matai aktivitas di sekitaran rumah Kiai Ahmad Juwaini, di Jalan Manunggal, Ciracas Jakarta Timur.
Kejadian bermula sekitar pukul 23.37 WIB ketika seseorang yang belakangan diketahui bernama Ahmad terlihat memantau aktivitas rumah Kiai Djuwaini. Melihat situasi tersebut, sekitar pukul 01.00 WIB, Pemuda Majelis Silaturahim Ciracas yang sedang piket menjaga kediaman ulama itu mengamankannya, serta langsung menghubungi Sekretaris Wakil Kepala Bidang Dakwah FPI Jakarta Timur, Habib Hazieq Al Haddad.
Habib Hazieq pun kemudian menghubungi Ketua Badan Anti Teror (BAT) Timur FPI, Komarrudin dan lalu sampai di Masjid Attaqwa Bungur, tempat Ahmad diamankan sekitar pukul 03.06 WIB.
Berdasarkan keterangan pelaku, dia mengaku mendapat tugas dari seseorang bernama Waslim dengan bayaran Rp500 ribu untuk mengintai situasi di rumah para tokoh yang berpengaruh di setiap wilayah.
Pelaku didrop ke lokasi oleh Waslim dengan menggunakan sepeda motor dengan tugas hanya menginformasikan situasi. “Jika dirasa aman, Waslim cs yang akan mengeksekusi,” bunyi laporan Tim Pam Ulama FPI Jaktim.
Adapun Waslim diketahui kader salah satu partai. “Yang bersangkutan mengaku istrinya disekap oleh Waslim sampai yang bersangkutan menginformasikan situasi target,” tuturnya.
Dari laporan yang disampaikan, Waslim disebut-sebut memiliki delapan orang eksekutor. “Yang luar biasanya, keterangan dari yang bersangkutan, target mereka adalah ulama yang berpengaruh di wilayah baik ulama yang berdakwah dengan lembut maupun yang tegas, asal berpengaruh sikat,” beber laporan TimPAM Ulama FPI Jaktim itu.
Akhirnya, sekitar pukul 04.15 WIB, yang bersangkutan dibawa ke Koramil Cijantung untuk ditindaklanjuti. Novel menambahkan, pihaknya hanya menerima satu laporan mengenai pengintaian rumah ulama semalam. “Untuk sementara belum ada kabar di lapangan untuk ulama dan kiai daerah lain,” pungkasnya. (ass/JP)