JAKARTA, (Panjimas.com) – Selama ini kita, umat Islam banyak disibukan dan banyak menghabiskan waktu sia-sia dan terbuang untuk memperdebatkan serta mempertentangkan hal- hal yang selama ini tidaklah menjadi prinsip dalam agama. Sampai mengorbankan ukhuwah dan saling menganggap salah saudarnya sesama muslim bahkan bisa saling mengkafirkan. Hal ini tidak boleh terjadi dan tidak dibenarkan dalam ajaran Islam yang diajarkan Rasulullah Saw kepada kita semua umatnya yang selalu mengikuti jejak dan risalahNya.
Hal itu salah satu yang disampiakan oleh ustadz Abdullah Hadrami dari Malang sebagai salah seorang ulama dari PP Al Irsyad Islamiyah pada saat acara Konsolidasi dan Sosialisasi Program Kerja Majelis Dakwah dan Seminar yariah Zakat Profesi di Masjid Abu Bakar As Shidiq, Jl Otista Jakarta Timur pada hari Sabtu (3/3) kemarin.
“Perbedaan yang terjadi di antara umat Islam seharusnya bisa disikapi dengan bijak tanpa harus saling menyalahkan karena kebanyakan perbedaan tersebut bukanlah hal yang prinsip,” tutur ustadz Abdullah Hadrami kepada media.
Menurut beliau, sebenarnya perbedaan di antara kita kebanyakan bukan prinsip, melainka hal hal yang bersifat cabang saja dan habis energi dan tenaga kita semua membahas dan membicarakan hal itu yang tidak berkesudahan.
Menurut pendiri dan pengasuh majelis taklim Husnul Khatimah di Malang itu, umat Islam ketika menghadapi adanya perbedaan maka yang harus diperhatikan adalah apakah perbedaan itu masalah prinsip atau bukan. Kebanyakan yang ada di kita adalah justru ternyata perbedaan tersebut bukanlah masalah prinsip dan penting.
“Kebanyakan kita ini prinsipnya sama yakni sama-sama mengikuti Ahlus sunnah wal jamaah. Al-quran nya sama, hadits pun sama, keyakinan kita tentang sahabat nabi sama, istri nabi sama, keyakinan kita tentang imam-imam mazhab sama, rukun Islam sama, rukun Iman sama, jadi banyak sama nya,” kata salah seorang murid Syaikh Utsaimin ini.
Untuk bisa siap menghadapi perbedaan itu, menurut beliau, maka kita harus berani membaca literatur-literatur yang berbeda dengan kita. Tujuannya tidak lain adalah untuk membuka wawasan.
Acara yang diadakan oleh Al Irsyad Islamiyah itu sendiri berlangsung selama 2 hari. Dimulai dari hari Sabtu (3/3) sampai dengan hari Ahad (4/3) diisin dengan berbagai agenda acara tausiyah dan seminar seputar tema Zakat Profesi dalam Perspektif Syariah yang masih menjadi pembahasan hangat di tengah tengah umat Islam saat ini. [ES]