JAKARTA, (Panjimas.com) – Wakil Ketua Komite Al-Quds Syaikh Samir Said menyatakan isu mengenai Haikal (Kuil) Sulaiman adalah rekayasa yang sengaja dibuat Yahudi untuk melenyapkan Masjid Al-Aqsha.
“Saya ingin tegaskan tidak pernah ada istilah kuil sulaiman, ini adalah dusta belaka,” ungkap Ulama asal Palestina ini dalam Silaturahim Ulama dan Aktivis Pejuang Baitul Maqdis di Jakarta, Sabtu (3/3/2018) seperti dilansir Islam News Agency (INA), kantor sindikasi berita yang diinisiasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU).
Dalil mengenai hal ini, kata Syaikh Said, tertulis jelas dalam Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Salah satunya adalah riwayat dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘Anhu bahwa ia berkata, “Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama kali dibangun di muka bumi?” Rasulullah menjawab, “Masjid al-Haram.” “Lalu masjid apa lagi?” tanya Abu Dzar kembali. “Masjid al-Aqsha.” “Berapa lama antara keduanya?” “Empat puluh tahun,” jawab Rasulullah (HR Muslim).
“Kita mengetahui Masjid Al-Aqsha didirikan oleh Nabi Ibrahim. Pertanyaannya, apakah Nabi Ibrahim seorang Yahudi dan Nasrani? Tidak, dia adalah seorang Muslim,” jelas Syaikh Said.
Ia menyebut bahwa “Israel” telah banyak mendoktrin secara teologis untuk memompa semangat orang-orang Yahudi mengambil alih Masjid Al Aqsha.
“Mereka mengatakan Al-Quds adalah kota Daud. Al-Quds adalah kebun-kebun Taurat dan tanah orang-orang Yahudi,” kata Syaikh Samir.
Karena itu, lanjut Syaikh Samir, proses Yahudisasi Al-Quds dilakukan melalui penjajahan tanah, penguasaan pemikiran dan perusakan terhadap manusia, bahkan pepohonan.
“Penjajahan yang dilakukan Yahudi jauh lebih keji dari penjajah di negeri lain,” tandasnya. [DP]