RAMALLAH, (Panjimas.com) – Organisasi Pembebasan Palestina, Palestine Liberation Organization (PLO) mendesak agar dikerahkannya sekitar 3.000 petugas polisi dari wilayah Tepi Barat ke Jalur Gaza yang berada di bawah kendali Hamas, demikian pernyataan seorang pemimpin senior PLO.
“Langkah ini bertujuan untuk menetapkan kontrol terhadap stasiun-stasiun polisi Hamas yang dikelola Hamas,” pungkas Wasil Abu Yousef, seorang anggota senior Komite Eksekutif PLO, Senin (26/02).
Akhir tahun lalu, Hamas yang berbasis di wilayah Jalur Gaza dan gerakan Fatah yang berbasis di wilayah Tepi Barat (yang memimpin PLO) menandatangani kesepakatan rekonsiliasi yang bersejarah di Kairo dengan tujuan mengakhiri satu dekade pembagian politik yang pahit.
Kesepakatan tersebut mendorong beberapa langkah untuk membangun rasa kepercayaan, termasuk pengerahan 3.000 polisi dari pemerintah Palestina di Ramallah ke Jalur Gaza.
Langkah-langkah tersebut, bagaimanapun, belum diterapkan, terutama karena perselisihan mendalam antara faksi-faksi Palestina yang bersaing mengenai masalah-masalah administratif dan keamanan.
Setelah pertemuan di Ramallah bulan lalu, Komite Eksekutif PLO menyusun sebuah panel khusus yang bertugas – antara lain – menindaklanjuti proses rekonsiliasi yang macet.
Rekomendasi panel sekarang diharapkan dipresentasikan pada pertemuan Komite Eksekutif yang dijadwalkan pekan depan.
Namun tetap tidak jelas apakah Komite Eksekutif – yang dipimpin oleh Presiden Palestina (dan Ketua Fatah) Mahmoud Abbas – akan menerapkan rekomendasi panel tersebut.
Hamas, tetap mengendalikan secara de facto atas wilayah Jalur Gaza yang diblokade, Hamas pun belum secara resmi mengomentari rekomendasi panel PLO tersebut.[IZ]