Jakarta (Panjimas.com) – Belum lama ini beredar video Jamaah Umrah Banser 999 NU yang ramai-ramai berjalan di tempat sa’i di Masjidil Haram, Makkah, sambil bersura keras menyanyikan lagu mars “Ya Lal Wathon”.
Menanggapi hal itu, Ustadz Hartono Ahmad Jaiz menyesalkan nyanyian itu. “Ibadah di Tanah Haram (Tanah Suci), bukanlah teriak-teriak nyanyi lagu mars golongan tertentu. Umat Islam cukup mengikuti cara Rasulullah Saw. Dengan taat kepada Rasul berarti sudah taat kepada Allah,” ujarnya.
Dalam hal haji dan Umrah, Rasul Saw bersabda: “Ambillah dariku tata cara haji (dan umrah) kalian”. (HR. Muslim). “Dalam mentaati Rasul itu perlu sekali Umat Islam menjaga segala akhlak dan mengikuti tatacara yang diajarkan Rasul.
Ketika Nabi Saw memberikan tatacaranya, umat Islam tinggal mengikutinya,” jelas Ustaz Hartono.
Pengamat aliran sesat itu menegaskan, di manapun berada, di tempat ibadah, apalagi di Masjidil Haram, wajib umat Islam menjaga adab-adab yang berkaitan dengan ibadah dan rumah Allah itu.
Dari Abu Sa’id dia berkata, “Rasulullah Saw beri’tikaf di Masjid, lalu beliau mendengar para sahabat mengeraskan bacaan (Al Qur’an) mereka. Kemudian beliau membuka tirai sambil bersabda, ‘Ketahuilah, sesungguhnya kalian tengah bermunajat dengan Rabb. Oleh karena itu janganlah sebagian yang satu mengganggu sebagian yang lain dan jangan pula sebagian yang satu mengeraskan terhadap sebagian yang lain di dalam membaca (Al Qur’an) atau dalam shalatnya.'” (HR. Abu Daud dan Ahmad)
“Adanya praktek segolongan manusia yang ramai-ramai teriak-teriak menyanyikan lagu mars di saat ibadah (dalam hal ini ibadah umrah), maka mengandung beberapa pelanggaran.”
Pertama, teriak-teriak ramai-ramai itu sendiri sudah menyelisihi hadits tersebut. Kedua, ibadah yang dituntunkan Rasulullah itu sudah sempurna, tidak perlu ditambah apa-apa lagi. Menambahkan sesuatu pada ibadah itu merupakan penyelisihan pula, karena seharusnya umat Islam ini hanya mengikuti tatacara Rasul, bukan membuat hal baru lagi.
Ketiga, yang diteriakkan ramai-ramai itu berupa nyanyian mars golongan mereka. Sedangkan ibadah bukanlah nyanyian. Allah memperingatkan bahaya sikap bangga mengenai apa yang ada pada golongan.
Keempat,dikhawatirkan, teriak teriak ramai-ramai menyanyikan lagu mars golongan ataupun bangsa ataupun semacamnya itu merupakan contoh buruk yang akan ditiru oleh orang lainnya.
Dan barangsiapa yang memulai perbuatan jelek dalam Islam, maka ia akan memperoleh dosanya dan dosa orang-orang yang melakukannya sesudahnya tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa mereka.” (HR. Muslim [1017]).
“Bukankah ibadah umrah itu untuk mendapatkan pahala dan ridho Allah Ta’ala? Semoga saja kejadian yang memprihatinkan itu tidak terulang lagi di masa yang akan datang. (des)