RAMALLAH (Panjimas.com) — Lebih dari 200 warga Palestina meninggal dunia di penjara-penjara Israel sejak tahun 1967 akibat penyiksaan, kurangnya perawatan medis dan luka tembak, demikian menurut pernyataan organisasi hak asasi manusia Palestina, Kamis (22/02).
Dalam pernyataan bersama, Palestinian Prisoners’ Association [Asosiasi Tahanan Palestina], Prisoners of Conscience and Human Rights Protection Organization mengatakan 213 orang Palestina telah kehilangan nyawa mereka di penjara-penjara Israel sejak 1967, dikutip dari AA.
Di antara mereka tercatat 7 jiwa ditembak, 72 lainnya disiksa hingga meninggal dunia dan sisanya kehilangan nyawa karena kurangnya perawatan medis.
Pernyataan LSM Tahanan Palestina dan organiasasi HAM itu juga menyoroti fakta bahwa warga Palestina di tahanan Israel mengalami perlakuan “tidak manusiawi”, termasuk penyiksaan fisik dan psikologis. Sekitar 60 persen tahanan menderita “serangan fisik yang brutal”.
Pernyataan Palestinian Prisoners’ Association itu juga mendesak Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk membentuk komite khusus untuk menyelidiki kematian warga Palestina di penjara-penjara Israel.
Menurut data statistik Palestina, sekitar 6.400 warga Palestina saat ini masih mendekam di penjara-penjara Israel, termasuk sekitar 500 warga yang berada dalam penahanan administratif.[IZ]