KAIRO, (Panjimas.com) – Duta Besar Riyadh untuk Liga Arab, Ahmed Qattan, menegaskan kembali penolakan negaranya terhadap “politisasi” atau “internasionalisasi” ziarah Haji tahunan.
“Upaya-upaya untuk menginternasionalisasi Tempat Suci Mekkah dan Madinah adalah bagian dari konspirasi yang lebih luas,” pungkas Dubes Qattan, yang juga menjabat sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk Mesir, dalam kicauannya di Twitter Selasa (13/02), dikutip dari AA.
“Upaya ini menunjukkan bahwa negara-negara tertentu mengikuti jejak Iran, yang telah mencoba di masa lalu untuk mempromosikan gagasan-gagasan yang merendahkan ini,” tambahnya, dengan referensi terselubung menuding Qatar.
Ahmed Qattan melanjutkan dengan menegaskan bahwa “politisasi dan / atau internasionalisasi” situs suci Arab Saudi adalah “garis merah” yang sama artinya dengan “bunuh diri politik”.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah melontarkan gagasan untuk mendirikan “pemerintahan internasional” yang bertugas mengelola ibadah Haji tahunan kaum muslimin – gagasan yang ditolak keras oleh Arab Saudi.
Arab Saudi memutuskan hubungannya dengan Iran pada awal tahun 2016 setelah para pengunjuk rasa Iran menyerbu 2 Kantor Misi Diplomatik Arab Saudi di Teheran dan Masyhad.
Musim panas lalu, Arab Saudi dan tiga negara Arab – Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain – secara kolektif memutuskan hubungan dengan Qatar, dan menuduh Doha mendukung terorisme dan berhubungan terlalu dekat dengan Iran.
Qatar, pada bagiannya, menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa upaya untuk mengisolasinya oleh negara-negara Teluk Arab lainnya merupakan pelanggaran hukum internasional.[IZ]