JAKARTA, (Panjimas.com) – Entah apa yang ada dipikiran warga yang berada di lingkungan tempat tinggal orang tua Ummu Umar, istri Muhammad Jefri. Rencananya, ia dan orang tuanya akan diusir warga lantaran tuduhan bahwa suaminya adalah seorang teroris. Padahal, tuduhan tersebut belum terbukti di pengadilan.
“Mereka bilang mereka mau usir kita, karena gak mau nama daerahnya tercemar. Mereka anggap rumah kami sarang teroris,” kata Ummu Umar kepada Panjimas, Sabtu (17/2/2018).
Istri Muhammad Jefri menyebut ‘ratusan’ warga mengepung rumah orang tuanya di Indramayu untuk mengeluarkan ia dan keluarganya.
“Dia bahkan kasih waktu beberapa hari sampe sebulan,” terangnya.
Selain itu, Rukun Tetangga (RT) yang diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan pun turut mendukung upaya pengusiran keluarga istri Muhammad Jefri tersebut. “Rt pasti juga,” tambahnya.
Perasaan sedih yang menyelimuti keluarga Ummu Umar semakin menjadi karena rumah orang tua yang kini ditempatinya disarankan agar dijual dengan harga murah.
“Disaranin rumahnya dijual aja dengan harga modal waktu kita (keluarga) beli pertama kali,” tuturnya.
Ummu Umar tentu sangat berduka atas pengusiran tersebut. Seyogyanya usai ditinggal pergi sang suami tercinta, ia hanya fokus merawat dan mendidik anak semata wayangnya yang masih berusia 10 bulan. [DP]