SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Sekolah Tinggi Islam Al Mukmin (STIM) Sukoharjo bersama Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Prodi Pendidikan Bahasa Arab angkatan 14 mengadakan TalkShow dan Bedah Buku bersama Ranu Muda dan Aisyah Badres, Jum’at 16 Februari 2018. Acara yang digelar di Aula STIM Surakarta tersebut dihadiri oleh puluhan peserta dari kalangan santri dan mahasiswa.
Dalam acara tersebut, sesi talkshow diisi oleh Aisyah Badres dengan bukunya Catatan Harian Anak Pesantren dan Ranu Muda membedah buku pertamanya Salam Jari dari Bui pada sesi selanjutnya.
Aisyah Badres pada kesempatan tersebut menyampaikan beberapa hal seputar pengalamannya menulis buku pertamanya. Aisyah yang bukan lulusan pesantren menjelaskan bahwa dari pengalamannya menulis kehidupan santri ia belajar banyak hal yang menjadikannya berpikir untuk menjembatani para santri untuk lebih banyak menulis lewat bukunya.
“Saya berharap ada lebih banyak orang terutama para santri yang tergugah untuk lebih aktif menulis dan membumikan Islam lewat tulisan.” ungkapnya.
Aisyah Badres sendiri merupakan seorang guru Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu di daerah Sukoharjo dan tercatat sebagai Mahasiswa semester 8 Sekolah Tinggi Islam Al Mukmin Surakarta yang begitu tertarik berdakwah lewat tulisan.
Sementara itu, pembicara kedua Ranu Muda, kepada peserta yang hadir menjelaskan tentang isi buku yang ia tulis terkait kriminalisasi yang menimpanya saat mengungkap tempat maksiat di daerah Solo. Ayah dua orang anak ini memaparkan pengalamannya mulai dari investigasi ke tempat-tempat maksiat hingga berada dalam sel tahanan. Berbekal kertas dan pena, ia menumpahkan rentetan peristiwa yang dialaminya,
“Dibalik jeruji besi, meskipun raga ini di bungkam, pikiran ini tak bisa dihentikan,” ujar Redpel Panjimas itu.
Pada kesempatan yang sama ia juga mengajak kepada semua peserta untuk memulai menulis dari hal-hal kecil yang dialami.
“Menulislah. Karena dengan menulis kita bisa berbagi informasi kepada banyak orang.” Ujarnya dalam sesi tanya jawab.
Acara talkshow dan bedah buku ini digelar dengan tujuan awal agar teman-teman dari kalangan santri dan mahasiswa STIM terutama, menyaksikan kisah jurnalis Ranu Muda yang sarat akan makna serta lebih termotivasi untuk menulis.
“Ya acara ini kita buat dengan menghadirkan mas Ranu awalnya agar para peserta mengetahui pengalaman kriminalisasi mas Ranu yang seorang jusrnalis muslim sekaligus bedah buku Aisyah Badres yang juga mahasiswa STIM Surakarta ini.” Kata Sholahuddin Al Ayyubi selaku ketua Panitia acara tersebut.
Antusias peserta pun cukup bagus terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada pembicara pada sesi tanya jawab. Nur Hidayah, salah satu peserta dari kalangan mahasiswa pada acara tersebut juga menyampaikan bahwa acara hari itu sangat menginspirasi dan membuatnya lebih paham tentang menulis.
“Alhamdulillah acaranya menginspirasi, setelah ikut acaranya saya jadi paham tentang menulis. Terimakasih juga untuk motivasinya, semoga bisa menginspirasi lebih banyak orang lagi” tuturnya lembut seusai acara.
Acara tersebut selesai pukul 11.15 WIB dan diakhiri dengan sesi foto bersama pembicara. [RN]