BERLIN, (Panjimas.com) – Konflik Suriah, Krisis Pengungsi dan peran Uni Eropa di masa depan akan menjadi topik utama pada Konferensi Keamanan Munich ke-54 (54th Munich Security Conference), yang dimulai pada hari Jumat (16/02), dikutip dari AA.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim akan menjadi pembicara utama dalam Konferensi Keamanan yang dijadwalkan akan berlangsung selama 3 hari tersebut; PM Yildirm diharapkan untuk membahas pelaku-pelaku senior dalam percaturan global pada isu konflik Suriah, operasi kontraterorisme Turki dan perkembangan lainnya di wilayah ini.
Perdana Menteri Turki Yildirm juga dijadwalkan akan mengadakan beberapa pertemuan bilateral dengan rekan-rekannya pada hari Jumat dan Sabtu, di sela-sela konferensi Keamanan Munich ke-54.
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, Perdana Menteri Inggris Theresa May termasuk di antara para pemimpin negara lainnya yang kabarnya hadir dalam konferensi di Munich, Jerman tersebut.
Para Menteri-Menteri Luar Negeri, baik dari Turki, Rusia, Iran dan Arab Saudi juga diharapkan berpartisipasi dalam konferensi keamanan tersebut, demikian menurut pihak penyelenggara 54th Munich Security Conference.
A.S. akan diwakili oleh Menteri Pertahanan James Mattis dan Penasihat Keamanan Nasional A.S., Herbert Raymond McMaster.
Sejumlah konflik di kawasan Timur Tengah, meningkatnya ketegangan antara negara-negara Teluk dan perkembangan politik di wilayah Sahel juga diharapkan masuk dalam agenda Konferensi Keamanan Munich ke-54.
Sekitar 600 tokoh senior juga akan membahas masa depan tatanan liberal dunia internasional, peranan Uni Eropa sebagai aktor global, serta bagaiamana hubungannya dengan Rusia dan A.S.
Sejak tahun 1963, Konferensi Keamanan Munich telah menjadi pertemuan tahunan utama bagi para pemimpin dunia, para pengambil keputusan politik dan militer untuk membahas tantangan keamanan global dan regional.[IZ]