WASHINGTON, (Panjimas.com) – Sedikitnya 17 korban dilaporkan tewas Rabu (14/02) lalu saat seorang pria bersenjata menembaki civitas sekolah di Florida, Amerika Serikat, demikian menurut Kepolisian Florida.
Para korban penembakan diantaranya adalah para siswa dan orang dewasa, ujar petugas Polisi setempat.
12 korban tewas seketika di dalam area Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, sementara itu 2 lainnya terbunuh di luar sekolah, seorang lainnya terbunuh di jalanan dan 2 korban lain meninggal dunia saat mendapat perawatan di rumah sakit setempat.
Selain itu para korban lainnya sedang menjalani operasi dan perawatan intensif, jelas Sheriff Broward, Scott Israel kepada para awak media.
“Ini adalah hari yang mengerikan, sangat mengerikan,” jelas Scott Israel, dikutip dari AA.
Secara total, 17 korban dilarikan ke rumah sakit setempat akibat luka tembak, demikian menurut Dokter Evan Boyar. 3 pasien menjalani operasi dan berada dalam kondisi stabil. Sementara itu, 3 lainnya berada dalam kondisi kritis.
Sheriff Broward, Scott Israel mengidentifikasi pelaku penembakan tersebut sebagai Nikolaus Cruz yang masih berusia 19 tahun, Ia merupakan seorang mantan siswa di Stoneman Douglas High School yang dikeluarkan karena alasan kedisiplinan.
Cruz ditangkap di luar area sekolah tanpa insiden. Tersangka menggunakan senapan tipe AR dan memiliki cukup banyak amunisi senjata yang dimilikinya, imbuh Scott Israel.
Warga masyarakat disarankan untuk menghindari area penembakan tersebut karena adegan TKP tersebut masih aktif. Rekaman yang muncul di media televisi dan media sosial menggambarkan siswa yang dikawal keluar dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Stoneman Douglas dalam kelompok-kelompok kecil di tengah kehadiran polisi bersenjata.
Senator Connecticut Chris Murphy berbicara di Senat pasca tragedi penembakan tersebut dan terus mengkritisi dan mengecam kelambanan Kongres AS mengenai aturan pengendalian senjata bagi warga sipil.
“Ini tidak terjadi di tempat lain, selain Amerika Serikat; Epidemi pembantaian massal ini; ini momok penembakan sekolah setelah kejadian penembakan di sekolah lainnya, ” tegasnya.
“Itu hanya terjadi di sini. Bukan karena kebetulan, bukan karena nasib buruk, tapi sebagai konsekuensi dari kelambanan kami. Kami bertanggung jawab atas tingkat kekejaman massa yang terjadi di negara ini dengan nol kejadian dibanding di tempat lainnya”, tandasnya.
Pasca insiden tersebut, Presiden Donald Trump segera menelepon Gubernur Florida Rick Scott untuk menawarkan bantuan pemerintah federal jika diperlukan, jelas pernyataan Gedung Putih.
Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kirstjen Nielsen juga menelepon Gubernur Rick Scott dan juga para pejabat negara bagian dan lokal lainnya, ujar penjelasan Gedung Putih.
Anggota Kongres Florida, Frederica Wilson menyebut insiden penembakan tersebut sebagai peristiwa yang “memilukan” melalui akun Twitternya, Wilson mengirimkan simpatinya, urun pikiran dan doa kepada para korban.
“Sungguh menyedihkan bahwa insiden kekerasan ini terus terjadi di sekolah-sekolah, tempat di mana anak-anak kita seharusnya merasa dan menjadi tempat yang paling aman!” imbuhnya.[IZ]