GAZA, (Panjimas.com) – Kementerian Kesehatan Palestina Ahad (11/02) lalu mengatakan bahwa aksii pemogokan yang digalang oleh para petugas kebersihan rumah sakit Gaza dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
“Penghentian pekerjaan perusahaan pembersih (di rumah sakit) merupakan ancaman langsung bagi kesehatan lingkungan dan para pasien rumah sakit di Gaza karena [penyimpanan] sampah medis,” pungkas Kementerian Kesehatan Palestina dalam pernyataan tertulisnya, dikutip dari AA.
Para petugas pembersih rumah sakit menggelar aksi mogok kerja yang bertujuan untuk menuntut pembayaran gaji mereka yang dibayarkan terlambat oleh Kementerian Kesehatan Palestina.
Kemenkes memastikan bahwa 832 petugas pembersih RS tidak menerima gaji selama 5 bulan terakhir.
Bagaimanapun, penghentian kerja-kerja pembersihan RS dapat membahayakan dengan tersebarnya penyakit-penyakit lainnya di rumah sakit.
Krisis pembersihan dengan menumpuknya sampah-sampah medis akan berdampak buruk pada 40 ruang operasi, 11 unit persalinan, serta 110 pasien di unit perawatan intensif, 113 bayi di unit persalinan dan 702 pasien untuk mendapatkan pengobatan penyakit gagal ginjal, jelas Kemenkes Palestina.
Pernyataan Kemenkes Palestina juga menunjukkan bahwa 50 laboratorium juga akan mengalami penghentian pelayanan karena menggunungnya sampah medis.
Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan memiliki kesepakatan dengan 13 perusahaan pembersihan.[IZ]