Jakarta (Panjimas.com) — Dalam rangka milad ke 66 Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar dan Milad ke 110 tahun Buya Hamka, Direktorat Dakwah dan Sosial YPI Al Azhar menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Membedah Pemikiran Buya Hamka dalam bidang Teologi, Fiqh, Harakah, Sastra, Pendidikan dan Tasawuf di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al Azhar, Kamis (15/2).”
Seminar nasional ini merupakan kegiatan pembuka rangkaian Milad YPI Al Azhar. Agenda puncaknya akan diselenggarakan pada bulan April 2018 mendatang. Sambutan disampaikan oleh Ketua Umum YPI Al Azhar, H. Sobirin HS yang mewakili seluruh elemen keluarga besar YPI Al Azhar.
Pada kesempatan ini hadir pula Ketua MPR RI, Dr. H. Zulkifli Hasan, S. E, M. M yang memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Milad ke-66 YPI Al Azhar yang mengambil tema “Membangun Generasi Gemilang Kebanggaan Indonesia.”
Seminar Nasional Membedah Pemikiran Buya Hamka menghadirkan para pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu: Prof. Dr. H.M. Yunan Yusuf, Prof. Dr. Azyumardi Azra, Prof. Dr. Abdul Hadi WM, KH. Bachtiar Nasir, H. Taufiq Ismail, dan KH. Memed Sururi. Ke-6 pembicara ini membahas mengenai pemikiran Buya Hamka dalam bidang yang berbeda-beda.
Disesi pertama, Prof. Yunan Yusuf, membahas pemikiran Buya Hamka dalam bidang Teologi. Sedangkan Prof. Azyumardi Azra dan Prof Abdul Hadi WM, membahas pemikiran Buya Hamka dalam bidang Pendidikan dan Tasawuf.
Adapun pada seminar sesi kedua, hadir KH. Bachtiar Nasir dengan membahas harakah atau gerakan politik Buya Hamka. Kemduaian H. Taufiq Ismail mengupas mengenai sastra Buya Hamka, dan KH. Memed Sururi yang merupakan murid kesayangan Buya Hamka, membahas mengenai pemikiran Buya Hamka dalam bidang Fiqh.
Sebelum sesi diskusi panel dimulai, seminar dihantarkan oleh H. Afif Hamka yang merupakan putera bungsu Buya Hamka. Ia bercerita mengenai Buya Hamka dalam perspektif keluarga, membangkitkan memori tentang sosok Buya Hamka yang tidak diketahui masyarakat umum.
Sebagai wujud pengembangan YPI Al Azhar dalam bidang dakwah, Ketua Umum YPI Al Azhar pada kesempatan yang sama juga melantik pengurus Korps Muballigh Al Azhar periode 2018-2020.
Melalui kegiatan seminar nasional ini diharapkan menghasilkan rekomendasi konkret terhadap arah dakwah YPI Al Azhar ke depan. Jika Nahdatul Ulama memiliki KH. Hasyim Asy’ari, dan Muhammadiyah memiliki KH. Ahmad Dahlan, maka sesungguhnya Al Azhar memiliki satu tokoh panutan yang dapat dijadikan teladan, yakni Prof. Dr. Buya Hamka.
“Sosok yang dikenal dengan toleransinya yang begitu tinggi, dapat mempersatukan umat, dan ceramah-ceramahnya yang menyejukkan jiwa jamaahnya,” kata Ketua Umum YPI Al Azhar, H. Sobirin HS. (ass)