BEKASI, (Panjimas.com) – Berbicara soal perilaku menyimpang lesbian, gay, biseksual, dan transgender, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) KH Tengku Zulkarnain mematahkan argumentasi para pendukung LGBT.
“Bagaimana orang yang tinggal di bumi Allah, tapi melanggar hukum Allah?” katanya di Masjid Al Furqon, Bekasi, Sabtu (10/2/2018).
Di hadapan ratusan jamaah Masjid Al Furqon, KH. Tengku kemudian memberikan sebuah perumpamaan tamu yang berkunjung ke rumah orang.
“Misalnya ada tamu di rumah kita, kakinya naik ke atas meja, buang air besar di atas meja, kemudian kita marahi, terus dia bilang ‘ini hak asasi’. Lu pergi aja dari rumah gua, jangan tinggal di rumah gua, cari rumah lain atau tinggal di rumah lu sendiri, kalau di rumah saya buang air besar di WC,” ungkapnya.
Ketika menjelaskan perumpamaan tersebut, KH Teungku Zulkarnain mengatakan, langit dan bumi adalah kepunyaan Allah. “Yang tinggal di bumi dan langit Allah, harus taat sama Allah. Enggak boleh melanggar hukum Allah” tambahnya.
“Ini Indonesia, ustadz. Iya, ini Indonesia.. tidak ada adat dan budaya yang melegalkan perzinahan, homoseksual dan lesbi, tidak ada agama yang melegalkan hal itu,” sambungnya.
Tidak hanya itu, KH Tengku Zulkarnain menyebutkan bahwa nilai luhur pun menolak hubungan sesama jenis. “Sejak jaman Majapahit, jaman Sriwijaya enggak ada raja nikah dengan laki-laki” tuturnya.
Kenapa adat, budaya, agama dilanggar? “Jadi jelas tidak ada kompromi. Ini pelanggaran hukum, seharusnya LGBT ini ditangkap, direhabilitasi sampe dia normal kembali.” pungkasnya. [DP]