BEKASI, (Panjimas.com) – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain mengatakan tidak ada rugi jadi orang beriman.
“Orang beriman adalah orang yang selalu bahagia, karena dia tau dunia tempatnya ujian dari Allah maka segala ciptaan dan peristiwa yang terjadi merupakan rahmat, ilmu, dan kebijakanNya,” katanya di Masjid Al Furqon, Bekasi, Sabtu (10/2/2018).
Menurutnya, orang sabar selalu berdiri di antara sabar dan syukur. “Ketika dia sakit dia bersabar, ketika dia sabar dia bersyukur ketika senang bersyukur, ketika sedih dia bersabar,” ucapnya.
Dalam tausiyahnya, KH. Tengku Zulkarnain menyebut, ulama tidak bisa memutuskan mana yang masuk surga lebih dulu antara orang yang sabar dan syukur.
“Karena orang sabar innallaha ma’ashobiriin, sedangkan orang bersyukur wa sayajziilahu syaakiriin Allah menambah nikmat kepada orang bersyukur,” ungkapnya.
Betapa banyak orang yang hidup di jaman ini, takut lapar mencuri, takut lapar menipu. “Waktu tahun 98 orang sampai merampok gudang beras karena takut enggak makan, nenek-nenek mencuri kulkas, cuma karena takut lapar,” terangnya.
Dikatakan KH Tengku Zulkarnain lebih lanjut, Jawa mungkin ia sengsara, tapi kami rakyat Sumatera tidak. “Di sini sengsara, di sana gembira. Di sini gembira, di sana sengsara, biasa.. itu namanya cobaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,” pungkasnya. [DP]