KHARTOUM, (Panjimas.com) – Presiden Sudan Omer Al-Bashir Kamis (08/02) mengumumkan telah seleseinya program militer gabungan antara Sudan dengan Rusia dengan tujuan memperbaiki kemampuan Tentara Nasional Sudan.
Saat berpidato di depan para perwira militer di kota Port Sudan, Omar Bashir mengatakan bahwa program kerjasama dengan Rusia akan membantu Militer Sudan mencegah setiap pelanggaran terhadap negara tersebut.
Bashir lebih lanjut menekankan bahwa Sudan siap untuk mempertahankan wilayah perbatasannya khususnya perairan teritorialnya di Laut Merah.
“Pasukan Sudan siap melindungi keamanan Laut Merah”, tandasnya, dikutip dari AA.
“Sebuah program [militer] disusun dengan Rusia untuk mengembangkan Angkatan Bersenjata untuk mencegah semua penargetan bangsa dan kemampuannya,” tegasnya.
Omar al-Bashir juga menjelaskan bahwa Tentara Sudan mampu melindungi wilayah udara Sudan dari para konspirator, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sudan telah menutup perbatasannya dengan Eritrea pada Januari lalu, Bashir juga mengatakan bahwa pemerintahannya siap menghadapi ancaman keamanan dari perbatasan timur Sudan, di tengah ketegangan lainnya di wilayah yang perbatasan dengan Mesir.
Desember lalu, Sudan menandatangani perjanjian militer dengan Turki untuk memerangi terorisme, melindungi Laut Merah dan memelihara kapal perang militer.
Selama kunjungannya ke Rusia pada November lalu, Bashir memohon kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melindungi negaranya dari ancaman A.S., Presiden Sudan itu juga meminta Rusia untuk mengembangkan kemampuan Tentara Sudan dan membangun pangkalan militer di Laut Merah.[IZ]