JAKARTA, (Panjimas.com) – Disela sela Hari Pers Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Februari banyak tokoh dan kalangan yang menyampaikan ucapan dan pendapatnya soal dunia pers. Salah satunya ucapan dan komentar datang dari anggota dewan di Senayan.
Pers Merupakan salah satu pilar demokrasi. Karena itu insan pers diharapkan bisa mewarnai demokrasi dengan pemberitaan yang menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan tetap menghargai kemanusiaan.
Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil dalam siaran pers yang diterima wartawan, terkait Hari Pers Nasional(HPN), Jumat (9/2/2018).
Menurut Djamil, Saat ini, pers mengalami pergeseran makna diakibatkan perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Bahkan pers saat ini sudah menjadi industri yang terkadang lebih mementingkan aspek bisnis ketimbang menjadi media yang mendidik masyarakat. Memang tidak bisa kita pungkiri bahwa uang dibutuhkan untuk membangun jaringan media.
“Tapi tanpa idealisme, pers akan menjadi seperti manusia tanpa ruh. Kalau itu yang terjadi maka pers akan seperti patung yang indah tapi tidak bernyawa,” ujar manatan wartawan ini.
Politisi Aceh ini berharap insan pers dapat berperan menjadi integrator (penyatu) dalam menguatkan persatuan bangsa. Pers diharapkan menjadi rujukan dan membantu masyarakat menyelesaikan masalah sosial yang terjadi diantara mereka.
“Negara butuh pers yang kuat dan punya idealisme. Pers juga membutuhkan negara yang menjunjung tinggi semangat berkompetisi dan regulasi yang membuat pers tetap hidup dalam arti yang sebenarnya maupun yang simbolik,” pungkasnya. [ES]