PADANG, (Panjimas.com) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) wilayah Sumatera Barat gelar aksi atas kedatangan Jokowi, pada hari Jum’at (9/02). Aksi berlangsung hanya 5 menit lantaran dibubarkan aparat kepolisian secara paksa.
Sekretaris Jenderal KAMMI Abu Said menjelaskan, aksi digelar di depan PT. Trakindo Padang. “Pihak Polresta langsung memukul peserta aksi dan membawa ke mobil menuju kantor Polres,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Panjimas, Jum’at (9/2/2018).
Padahal, menurutnya, KAMMI sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada aparat kepolisian. “Kami sesuai prosedur dan kami juga memasukkan surat pemberitahuan aksi,” terangnya.
Singkatnya waktu tersebut menyebabkan peserta aksi tak sempat menyampaikan aspirasinya.
Dikatakan Said lebih lanjut, tuntutan dalam aksi agar pemerintah dapat mengatasi masalah kompleks di negeri ini, yaitu masalah naiknya tarif listrik, pencabutan subsidi BBM, pupuk, gas, impor kebutuhan pokok seperti beras yang merugikan petani, serta kriminalisasi kepada ulama.
Said menegaskan, KAMMI sangat kecewa dengan pemerintahan Jokowi yang dinilai anti kritik. Oleh karenanya, KAMMI mengambil sejumlah sikap.
“Pertama, hentikan kenaikan TDL. Kedua, kembalikan subsidi BBM, pupuk, dan gas. Ketiga, berikan dukungan kepada petani. Keempat, hentikan kriminalisasi ulama dan usut tuntas kasus pembunuhan ulama,” tandasnya. [DP]