Jakarta (Panjimas.com) – Hujan deras yang berlangsung sejak Minggu (4/2) di hulu Sungai Ciliwung di Bogor, Jawa Barat, membuat debit sungai tersebut meningkat. Tinggi muka air di Bendung Katulampa Bogor pada pukul 08.30 mencapai 220 centimeter atau berstatus siaga 1.
Dampaknya, seperti biasa, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di Jakarta dan sekitarnya mendapatkan kiriman banjir dari Bogor. Salah satu wilayah Jakarta yang terendam banjir itu adalah kawasan Condet.
Berdasarkan informasi dari warga Condet dan pantauan Forjim Solidarity di lapangan, ada beberapa titik banjir di wilayah Balekambang, diantaranya: Gang Pucung 1 dan 2, Gang Munggang, Kayu Manis, Rawa Kodok, Gang Sawo, dan Eretan 2. Saat debit air semakin meningkat, sebagian warga telah dievakuasi, dan aliran listrik pun dipadamkan.
Untuk meringankan beban korban banjir, Forjim Solidarity, Selasa (6/2/2018) memberikan bantuan korban banjir di Kawasan Condet, Jakarta Timur, tepatnya di Rawa Elok, berupa pakaian layak pakai. Forjim juga membuka donasi bantuan dalam bentuk uang, minuman, dan makanan cepat saji.
Di Kawasan itu, terlihat warga yang kediamannya terendam banjir, masih membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumahnya. Perabotan rumah tangga mereka, mulai dari lemari es, kasur, dan perabotan lainnya, sebagian ada yang dievakuasi ke Musholla terdekat. Sebut saja Ibu Maesaroh yang menerima bantuan pakaian layak pakai, termasuk warga yang rumahnya terendam banjir setinggi 3 meter.
Forjim Solidarity juga menerima amanah berupa pakaian layak pakai dari Sahabat Syar’i Indonesia (Sasi) di Depok, Rabu (7/2/2018) untuk dititipkan dan didistribusikan langsung kepada korban banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“Saat ini kami terus memantau perkembangan berita banjir, dan tetap berkoordinasi dengan beberapa komunitas di wilayah Condet, seperti Tjondet Kita Foundation dan Komunitas Baca Betawi,” kata Direktur Forjim Solidarity Adhes Satria.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingkatkan, Februari adalah puncak hujan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Potensi banjir akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan. Masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan genangan.
Menurut BMKG puncak musim hujan untuk wilayah Jabodetabek diprediksikan akan berlangsung selama bulan Februari, dan akan kembali mereda hingga awal April. (ass)