BANYUWANGI, (Panjimas.com) – Zaki Putra Andika (23), Santri Ma’had Abu Bakar Sukoharjo asal Lamongan yang tersesat di Gunung Raung, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal kedinginan di bawah “puncak tusuk gigi” Gunung Raung, Ahad (4/2/2018) sekitar pukul 13:00 WIB.
Sebelumnya, Zaki dinyatakan hilang sejak Kamis (1/2/2 018) siang pukul 13.15 WIB setelah terpisah dengan rekannya, Mohamad Sholahudin Qoyim (22). Menurut Adi Setiawan kakak Zaki, dia sempat meminta dirinya memastikan kiriman dagangan onlinenya via pesan WA.
“Kamis siang itu sempat masuk WA saya, si Zaki minta dikirim kuota data dan menanyakan kiriman jualan onlinenya (pembalut/popok bayi),” ujar Adi, Ahad (4/2/2018). Demikian dilansir kompas.
Sementara itu, Faruq yang juga kakak ipar Zaki sejak Jumat (2/2/2018) dari Solo, sudah meluncur ke Banyuwangi untuk mengetahui kabar adiknya yang dikabarkan tersesat di Gunung Raung, Banyuwangi.
“Saya tahunya dia memuncak dengan dua temannya, Sholahudin dan Bayu. Karena Kamis saya dapat kabar dari Zaki dia di puncak sudah kehabisan bekal makanan dan capek, tidak kuat melanjutkan perjalanan. Terus ditinggal temannya,” kata Faruq kepada Panjimas.
Sebelumnya, Zaki bersama kedua rekannya, Mohamad Sholahudin Qoyim (22) dan Mohammad Bayu Alfarizi (19), menginap di basecamp Dusun Wonorejo pada Senin (29/1/2018) sore, dan mendaki dari pos 1 pada Selasa (30/1/2018) pagi.
Bayu Alfarizi memilih tidak melanjutkan pendakian karena kondisinya lemah. Sedang Zaki dan Sholahudin tetap melanjutkan pendakian ke puncak Sejati. Selanjutnya, Sholahudin ditemukan dalam keadaan selamat di pos 7 pada Kamis sekitar pukul 11 malam dan langsung dievakuasi ke basecamp Dusun Wonorejo.
Sholahudin kepada wartawan, bercerita bahwa dia berpisah dengan Zaki di bawah puncak tusuk sate pada Kamis siang sekitar 13.15 WIB saat menuju perjalanan puncak Sejati Gunung Raung. Mereka berdebat perihal jalan setapak yang ditempuh.
“Menurut saya, yang benar itu belok kanan, tapi dia memilih belok kiri. Sejak saat itu saya berpisah dengannya. Kondisinya saat itu hujan badai,” ujar Sholahudin.
Sebelumnya, mereka bertiga sempat dilarang melanjutkan pendakian oleh warga sekitar. Pasalnya, selain mereka tidak didampingi pemandu, warga menilai perbekalan dan perlengkapan yang mereka bawa tidak memadai.
Baru kemudian sekitar 80 personel Tim SAR Terpadu melakukan pencarian Zaki. Jenazah korban pertama kali ditemukan pemandu Gunung Raung yang bergabung dengan tim relawan pada Ahad (4/2/2018). Hingga berita ini ditulis, jenazah Zaki masih dievakuasi dan berencana dibawa ke kampung halamannya, Sedayu Lawas, Brondongnya, Lamongan, Jawa Timur. [SY]