SUKOHARJO (Panjimas.com) – Muncul para pelaku penganiayaan Ustadz dan Ulama usai Shubuh yang disebut orang gila menimbulkan kecurigaan banyak pihak.
Ustadz Haikal Hasan, Wasekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Pusat menegaskan bahwa para pelaku bukan orang gila.
“Mereka bukan orang gila, ya. Mereka bukan orang gila,” katanya usai Kajian di Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Sabtu (3/2/2018).
Dia meminta pihak kepolisian segera mengungkap dalang pembantaian tersebut yang telah mengejutkan umat Islam. Sebab kejadian tersebut mengingatkan peristiwa usai tahun 1998, yang muncul isu orang gila menganiaya kyai, ulama, ustadz dan guru ngaji bahkan melakukan pembunuhan.
“Kita pressure Polisi bekerja ekstra cepat, ketat, cermat. Supaya apa? Supaya segera terungkap, apa maksudnya, apa maunya, siapa dalangnya,” ucapnya.
Ustadz Haikal menegaskan umat Islam harus terus meningkatkan kewaspadaan. Sebagaimana mengutip Al Qur’an surat Ash Shof, bahwa musuh-musuh Islam, orang kafir, musyrik, munafik tidak akan pernah berhenti memadamkan cahaya Allah.
“Ya kita harus terus waspada, ada atau tidaknya kasus ini, umat Islam harus terus waspada,” tandasnya. [SY]