JAKARTA, (Panjimas.com) – Ada yang menarik dari pembukaan atau Grand Opening 212 Mart yang berada di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur. Jika biasanya peresmian dan Grand Opening sebuah tempat usaha dibuka dengan simbolisasi mengunting pita. Kali ini pembukaan gerai 212 Mart dengan cara ditembakan memakai anak panah ke lokasi sasaran yakni balon berhias pita tepat di depan pintu masuk gerai 212 Mart tersebut.
Adalah Dr Irfan Syauki Beik sebagai Sekretaris Koperasi Syariah 212 Pusat yang menembakan panah tersebut ke arah sasaran. Begitu matah panah tetap mengenai balon yg dipasang maka dengan itu pula gerai 212 Mart yg ke 82 resmi dibuka operasionalnya. Pembukaan nya itu dilakukan pada hari Sabtu (3/2) di lokasi gerai 212 Mart yang beralamat di Jl. Serdang Duren Sawit, Jakarta Timur itu.
Ustadz Sumantri, selaku Ketua Koperasi Syariah 212 Berkah, Duren Sawit menyatakan bahwa koperasi ini berhasil mengumpulkan dana anggota sebanyak 793 juta rupiah untuk modal pembentukan toko ini. Adapun anggota koperasi berjumlah 403 orang yang berasal dari jamaah Masjid dan Majelis Ta’lim Se Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur.
“Kita membuka beberapa paket pilihan untuk anggota dan sampai sebelum pembukaan sudah berhasil dibukukan omset lebih dari 57 juta rupiah dari para anggota yang belanja ke toko. Target perolehan omset kita dalam grand opening ini terkumpul 100 juta,” kata Ustadz Cacan Sumantri.
Dirinya juga mengatakan bahwa dibentuknya Toko 212 Mart ini adalah untuk menumbuhkan ukhuwah dan menyebarkan syariah. Selain itu dalam acara pembukaan toko ini juga dilakukan santunan anak Yatim sebanyak 260 orang.
Sementara itu Ustadz Muhaimin Yahya, Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Jakarta Timur menyatakan bahwa pembentukan 212 Mart ini adalah untuk memelihara semangat 212 dengan membangun ekonomi umat.
Yahya juga menjelaskan bahwa Komunitas Syariah di Duren Sawit selaku Konsorsium Koperasi ini terbentuk dari 29 masjid di Duren Sawit dan 3 masjid di daerah Klender, Jakarta Timur. Ia menyatakan bahwa penting untuk umat Islam bersatu dengan mengakumulasi dana untuk pengembangan ekonomi umat.
“Komunitas ini dengan dicontohkan oleh para pengurusnya bekerja dengan cara sebaik baiknya dan melakukan dengan niat lillahi taala,” ujarnya.
Ustadz Muhaimin Yahya meminta agar komunitas dalam koperasi ini bisa terus komitmen untuk agerai ini. “Mungkin gerai kita ini nggak sekomplit dengan yang ada ditempat lain dan mungkin secara harga nggak se-kompetitif dengan toko sejenis ditempat lain. Yang kita minta dari para anggota dan jamaah koperasi adalah pengorbanan dalam berjuang di jalan Allah melalui ekonomi berjamaah,” jelasnya.
Sementara itu Dr Irfan Syauqi Beik, Sekretaris Umum Koperasi Syariah 212 menyatakan bahwa 212 Mart Duren Sawit ini adalah gerai yang ke 82. Sampai akhir bulan ini gerai 212 Mart yang ada di seluruh Indonesia sebanyak 98 gerai atau outlet.
“Mudah mudahan nanti sampai bulan Desember 2018 akhir tahun ini bisa mencapai 300 gerai, Allahu Akbar” pekik Dosen IPB ini yang juga salah seorang Ketua Baznas Pusat.
Menurut Irfan potensi umat ini luar biasa. Kebangkitan ekonomi umat ini harus bisa diarahkan ke sesuatu yang positif dan dahsyat hasilnya. “ Yang miskin mayoritas Islam, sedangkan umat Islam ini adalah mayoris penduduk terbesar, di Republik ini” tandasnya.
Bisnis ekonomi syariah ini luar biasa. “Andaikan ada seperlima umat yang berzakat maka akan terkumpul 200 triliun yang bisa kita berdayakan ekonomi umat untuk sesuatu yang produktif dan bermanfaat,” pungkas Irfan Syauki Beik yang juga seorang pakar ekonomi syariah ini.
Dirinya juga menjelaskan bahwa untuk membuat pusat distribusi (Distribusi Center) guna melayani gerai 212 Mart yang sudah ada itu dibutuhkan dana sekitar 50 miliar dan dirinya beserta seluruh pengurus KS 212 pusat mengharapkan bahwa masyarakat mulai mengembangkan produk-produk yang kreatif untuk mengisi gerai yang ada. [ES]