Belu, NTT (Panjimas.com) — Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) memanen jagung di Dusun Sukapitete Desa Leon Tolu, Kecamatan Rain Manuk Kabupetan Belu, Nusa Tenggara Timur, Jumat (2/2/2018) sore.
Dusun Sukapitete merupakan desa binaan Parmusi bagian dari program Desa Madani yang tak hanya mementingkan aspek spiritual tetapi juga aspek kesejahteraan ekonomi.
“Sukapitete ini salah satu desa binaan Parmusi. Kita menyebutkan sebagai Desa Madani. Kenapa Desa Madani? Karena kami ingin desa binaan ini tak hanya pembinaan dari sisa akidah, akhlak, tapi juga kemandirian ekonomi,” ujar Usamah di sela-sela memanen jagung.
Di Dusun Sukapitete ini, Parmusi menyewa 10 hektar lahan untuk ditanami jagung. Ladang jagung ini dikelola oleh warga setempat.
“Parmusi menyewakan 10 hektar lahan untuk ditanami jagung dengan harga sewa Rp1 juta perhektar selama setahun. Setiap panen, warga di sini bisa menjual jagung ke kota. Sehingga mereka bisa mandiri secara ekonomi,” jelas Usamah.
Setelah sukses menanam jagung ini, Parmusi memberikan bibit cabai dan bawang kepada warga Dusun Sukapitete. Kedepan, Parmusi juga mengusahakan kerjasama dengan pemerintah untuk pengelolaan lahan tidur.
“Desa Madani ini kami jadikan proyek percontohan dalam program pembinaan desa-desa lain di Indonesia. Kami berharap dapat menjalin kerjasa dengan pemerintah. Lahan-lahan tidur pemerintah kan banyak, kami berharap bisa mengelolanya untuk menjadi lahan produktif,” ungkap Usamah.
Acara panen jagung serta penetapan Desa Madani dihadiri oleh warga, Danramil, Kapolres setempat. Selepas acara, para undangan menikmati jagung rebus hasil panen. [Is/ass]