BEIRUT, (Panjimas.com) – Presiden Jerman pada hari Selasa (30/01) tiba di Libanon dalam rangka kunjungan resmi kenegaraan.
Kunjungan Presiden Jerman ini dinilai penting, karena merupakan kunjungan pejabat teratas Jerman pertama kalinya ke Libanon dalam 120 tahun terakhir.
Saat bertemu dengan para pemimpin berbagai kelompok agama di Direktori Dar al-Fatwa Libanon, Presiden Frank-Walter Steinmeier menegaskan peranan berbagai kelompok agama untuk menjaga stabilitas di wilayah tersebut dan membuat masyarakat menjadi lebih dekat untuk hidup dalam damai, dikutip dari AA.
Ketua Parlemen Libanon Nabih Berri berterima kasih kepada Jerman atas bantuan Berlin.
Nabih Berri pun menambahkan bahwa Libanon tidak akan mentoleransi apapun yang dapat membahayakan stabilitas dan persatuan negara tersebut.
Setelah itu, Perdana Menteri Libanon Saad Hariri menerima Presiden Frank-Walter Steinmeier dalam sebuah upacara resmi, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan tertutup keduanya untuk membahas hubungan bilateral dan kerja sama lebih lanjut antara Berlin dan Beirut.
Libanon mengalami arus masuk pengungsi besar pasca meletusya perang sipil di Suriah, meskipun negara itu hanya memiliki populasi sejumlah 4,5 juta jiwa.[IZ]