YERUSALEM, (Panjimas.com) – Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, Ahad (28/01) lalu menyatakan bahwa mengakhiri pendudukan Israel dan mendirikan sebuah negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya adalah satu-satunya cara untuk mencapai sebuah perdamaian yang komprehensif, adil, dan abadi di kawasan ini.
Pernyataan Sekjen PLO ini disampaikan saat Saeb Erekat mengadakan pertemuan terpisah dengan mantan Perdana Menteri Belgia Elio Di Rupo dan Utusan Perdamaian Timur Tengah Nikolay Mladenov, seperti dilansir dari kantor berita Palestina WAFA.
Erekat menekankan bahwa keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, dan pernyataannya baru-baru ini bahwa Yerusalem telah dikeluarkan dari meja perundingan, hanya akan memperluas lingkaran kekerasan, kekacauan, ekstremisme dan pertumpahan darah; tidak hanya antara Israel dan Palestina, tapi juga di seluruh kawasan Timur Tengah.
Sekjen PLO ini juga memuji konsensus internasional yang menolak keputusan Trump di Yerusalem, sesuai dengan hukum internasional dan resolusi masyarakat internasional.[IZ]