JAKARTA, (Panjimas.com) – Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menggelar Kongres Ulama Muda Muhammadiyah di Aula KH. Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2018).
Acara Kongres Ulama Muda Muhammadiyah yang mengusung tema “Membumikan Dakwah Kaum Muda Muhammadiyah untuk Indonesia Berkemajuan” bertujuan untuk menjalin silaturrahim antar aktivis dakwah dan ulama muda Muhammadiyah, mengkonsolidasikan gerakan dakwah Pemuda Muhammadiyah,menyusun peta dakwah Pemuda Muhammadiyah, sekaligus membentuk wadah berhimpun ulama muda Muhammadiyah.
Adapun para peserta kegiatan Kongres Ulama Muda Muhammadiyah adalah Mudir pondok pesantren Muhammadiyah se-Indonesia. “Pesertanya adalah mudir dari 65 pondok pesantren Muhammadiyah,” kata Abrar Aziz di aula KH. Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2018).
Dalam keterangan tertulis yang diterima Panjimas, Abrar Aziz menjelaskan bahwa umat islam merupakan bagian penting dari bangsa Indonesia, bahkan umat Islam bersama tokoh-tokoh adalah pendiri bangsa. “Sejarah menunjukkan peran nyata umat Islam sejak masa penjajahan, pra kemerdekaan, kemudian terus berperan melewati masa-masa sulit bangsa ini,” katanya.
Namun, belakangan peran-peran strategis seperti yang terjadi di masa lalu mulai hilang. Umat Islam seolah terpinggirkan saat keputusan-keputusan tentang bangsa ini diambil. Bahkan kadang-kadang umat Islam melalui beberapa ulama hanya dijadikan alat legitimasi bagi kekuasaan.
“Muhammadiyah sebagai bagian penting dari sejarah panjang bangsa Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk kembali menempatkan peran umat Islam sesuai dengan porsinya. Ulama-ulama muda Muhammadiyah yang tersebar diberbagai daerah harus senantiasa melakukan konsolidasi dalam rangka mencapai tujuan tersebut,” pungkasnya. [DP]