Jakarta (Panjimas.com) — Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menggelar Kongres Ulama Muda Muhammadiyah (KUMM), Selasa, 30 Januari 2018, di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Menteng Raya 62-Jakarta Pusat.
Kongres dibuka oleh Menteri Agama RI Lukman Saifudin, Pidato Kongres oleh Prof Dr Yunahar Ilyas (Ketua PP Muhammadiyah), dan Dahnil Anzar Simanjuntak (Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah), dimeriahkan dengan penampilan Angklung Santri-Santri Muhammadiyah.
Kongres Ulama Muda Muhammadiyah dihadiri lebih dari 150 Ulama Muda Muhammadiyah yang mengasuh Pondok Pesantren dan Dai-Dai Muda, yang berasal dari 120 Pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Melalui Kongres ini, para Ulama Muda Muhammadiyah bermusyawarah untuk merumuskan Tausiyah Politik Kebangsaan terkait dengan kondisi politik Indonesia belakangan ini, khususnya memasuki Tahun Politik 2018 dan 2019.
Tausiyah Politik Kebangsaan yang dibahas adalah, derifikasi 4 Nilai Akhlak Politik Kebangsaan Pemuda Muhammadiyah yang Sudah dirumuskan di Tanwir 2 Pemuda Muhammadiyah Palangkaraya, yang dikenal sebagai Khittoh Kahayan, dengan 4 nilai Akhlak politik Kebangsaan, yakni Nilai Tauhid, Nilai Ubudiyah, Nilai Maslahat, dan Nilai Dakwah.
Secara Spesifik, Tausiyah Politik Kebangsaan akan dibahas mendalam oleh seluruh peserta kongres dan akan disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia pada hari Rabu nanti, diantaranya mengenai: Politik Uang, Hoax atau Berita Bohong, Sumber Daya Alam, Nasionalisme dan Persatuan Indonesia.
Kongres Ulama Muda Muhammadiyah memandang, haramnya praktik politik uang, Jabatan politik yang didapat dari transaksi haram (politik uang) akan selamanya menjadi jabatan haram dan penuh keburukan buat si pemegang jabatan tersebut, termasuk yang memilih.
Ulama Muda Muhammadiyah juga akan membahas secara mendalam, dan menyampaikan Tausiyah Politik Kebangsaan, bahwa Menebar Hoax adalah perbuat haram dan sangat dibenci oleh Islam. Karena menebar Fitnah adalah keburukan bagi peradaban.
Mereka-Mereka yang bekerja memproduksi Hoax di sosial media adalah orang-orang yang mendustakan ajaran dan nilai Islam, termasuk. Yang menarik, Ulama Muda Muhammadiyah akan membahas apakah Buzzer politik itu dikategorikan pekerjaan buruk dan harus dijauhi.
Secara Spesifik pembahasan Sumber daya alam (SDA) akan menjadi perhatian para Ulama Muda Muhammadiyah, mengingat kekayaan Alam Indonesia, saat ini tidak kita kelola dengan baik, dan cenderung tidak dimanfaatkan untuk kemaslahatan rakyat Indonesia. Ulama Muda akan menyampaikan Tausiyah Politik Kebangsaan terkait Pengelolaan SDA Indonesia.
Terkait Nasionalisme dan Persatuan Indonesia, Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan, dengan tujuan membangun manusia-manusia Indonesia yang merdeka, memiliki semangat nasionalisme Ke-Indonesiaan yang tinggi. Bagi Muhammadiyah ber-Islam dan Ber-Indonesia tidak bisa dipisahkan. Ketika salah satunya dilemahkan, maka persatuan Indonesia akan rusak.
Oleh sebab itu Tausiyah tentang Nasionalisme dan Persatuan Indonesia juga akan menjadi pembahasan penting para Ulama Muda yang akan berkumpul di Jakarta selama 3 hari ke depan, mulai Senin hingga Rabu mendatang. Hasilnya akan disampaikan kepada seluruh Rakyat Indonesia. Demikian informasi ini disampaikan oleh Media Center Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. (ass)