JAKARTA, (Panjimas.com) – Kordinator Koalisi Masyarakat Kritis (KMK) Amirullah Hidayat menilai tragedi kemanusiaan busung lapar di Asmat yang memakan korban anak-anak dan orang tua adalah bukti kegagalan pemerintahan Jokowi.
Menurutnya, hal itu sebagai bentuk kegagalan pemerintahan Jokowi dalam mensejahterakan rakyat Papua. Selama ini rakyat Indonesia hanya korban pecitraan yang dilakukan oleh pemerintah.
“Ini dapat kita buktikan selama tiga tahun kepemimpinan Jokowi, kita disuguhi informasi yang berlebihan tentang pembangunan Papua, kehadiran Jokowi, pembangunan jalan, jembatan, gedung-gedung pencakar langit, jembatan yang melintasi laut, jalan-jalan bebas hambatan, rel kereta api, ternyata di tengah pecitraan itu ribuan orang kelaparan bahkan sampai menimbulkan kematian,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Panjimas, Ahad (28/1/2018).
Melihat kejadian ini, kata Amrullah, maka nyata pemerintahan Jokowi telah membiarkan rakyatnya mati kelaparan. “Jargon Nawacita yang didengungkan pemerintahan hari ini, hanya ada di pidato presiden dan janji kampanye saja, tidak ada bukti nyata -dengan kata lain- Nawacita hanya dijadikan suatu kedok penipuan dan pencitraan saja, ini tidak bisa kita biarkan,” tegas mantan relawan Jokowi pada Pilpres 2014 itu.
Lebih lanjut, Tokoh Muda Muhammadiyah tersebut menjelaskan bahwa KMK kini telah menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan investigasi ke lapangan.
Rencananya, sepulang tim dari sana kita akan melakukan sosialisasi turun ke daerah daerah di seluruh Indonesia. “Intinya kita akan mengajak seluruh rakyat untuk melakukan penuntutan tanggung jawab sosial kepada pemerintah serta kita akan mengajak masyarakat untuk tidak lagi memilih Jokowi dalam pilpres 2019,” tambahnya.
Sebab, Amrullah khawatir jika pemerintahan saat ini berkuasa kembali akan terjadi busung lapar di daerah lain yang ada di Indonesia. “Ini kita lakukan juga sebagai tanggung jawab moral guna menyelamatkan rakyat dan negeri ini dari kehancuran.” tandasnya. [DP]