KABUL, (Panjimas.com) – Sebuah ambulans yang berisi penuh dengan bahan eksplosif meledak di daearah keramaian di dekat pintu masuk kompleks pemerintahan di ibukota Kabul, Afghanistan Sabtu (27/01).
Ledakan bom tersebut menewaskan sedikitnya 95 jiwa dan melukai 158 korban lainnya, demikian menurut pejabat Afghanistan.
Berdasarkan laporan media, Serangan di ibukota Kabul itu telah diklaim oleh Taliban.
“Pelaku menggunakan ambulans untuk melewati pos pemeriksaan. Dia melewati sebuah pos pemeriksaan pertama yang mengatakan bahwa dirinya hendak membawa pasien ke Rumah Sakit Jamuriate dan di pos pemeriksaan kedua dia dikenali dan meledakkan mobilnya yang berisi bahan peledak,” ujar juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Nasrat Rahimi kepada AFP.
“Ini adalah pembantaian,” pungkas Koordinator Kelompok Bantuan Kemanusiaan Italia di Afghanistan, Dejan Panic di Afghanistan, yang mengelola Rumah Sakit Trauma di dekat wilayah tersebut.
Melalui pesan di Twitter, kelompok bantuan kemanusiaan Italia itu mengatakan bahwa lebih dari 50 korban yang terluka dilarikan ke rumah sakit yang mereka kelola.
Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan mengatakan 17 korban tewas dan 110 korban luka-luka lainnya dilarikan ke rumah-rumah sakit kota, dan para korban masih berupaya diselamatkan.
Mirwais Yasini, seorang anggota Parlemen Afghanistan yang berada di dekat lokasi kejadian saat ambulans tersebut meledak, mengatakan bahwa ambulans tersebut mendekati pos pemeriksaan, yang terletak di dekat dengan Kantor Dewan Perdamaian Tinggi dan beberapa Kedutaan asing, dan kemudian meledak.
Yasini mengatakan sejumlah korban terbaring dan tersungkur di tanah.
Orang-orang segera membantu para korba terluka saat ambulans dengan bunyi sirene meraung-raung di jalan-jalan kota Kabul yang macet dan ramai.
Sekumpulan asap abu-abu membumbung tinggi berasal dari area ledakan di pusat kota dan bangunan yang berada ratusan meter jauhnya terguncang oleh kekuatan ledakan bom tersebut.[IZ]