JAKARTA, (Panjimas.com) – Kesadaran manusia akan fitrah hakikinya sebagai hamba Allah yang selama hidup di dunia akan dimintai pertanggung jawabkan nanti ketika sudah ada di Negeri Akhirat. Hal itu yang menjadi dasar banyak manusia yang dahulu hidup berkubang maksiat kini kembali mulai meniti jalan yang benar dan di Ridhoi Allah Swt.
Namun seringkali perjalanan menuju taubat dan hijrah itu tidak selalu mudah dan mulus layaknya sebuah perjalanan tanpa halangan dan rintangan. Salah satu kendala para sahabat yang ingin hijrah dan bertaubat adalah apabila saat ini mereka yang memiliki Tato di tubuhnya sedangkan mereka sekarang sudah sadar dan tahu bahwa Tato yang ada di tubuh mereka itu tidak diperbolehkan oleh agama dan termasuk yang terlarang dalam agama. Sedangkan ikhtiar mereka untuk menghapus tato itu terhalang oleh mahalnya biaya menghapus tato jika dilalukan pada dokter kulit atau klinik klinik kecantikan yang membuka jasa menghapus tato.
Atas dasar itu Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) dan Islamic Medical Servieces (IMS) tergugah ingin membantu peserta hapus tato yang ingin hijrah dan sadar akan kesalahan dan kekeliuran yang selama ini mereka lakukan. Dengan itulah program Hapus Tato secara gratis ini digagas.
IMS bekerja sama dengan MTT Telkomsel dan RSIA lbnu Sina melaksanakan program hapus tato dengan target peserta 250 orang. Peserta yang akan ikut program ini harus melampirkan hasil cek kesehatan dari puskesmas atau intansi kesehatan resmi Iainnya bahwa terbebas dari sejumlah penyakit.
“Diantaranya HIV Aids, Hepatitis B dan C, TBC, Gula darah rendah >70mg/dl, dan gula darah tinggi <200mg/dl,” ujar lmron Faizin, selaku Direktur IMS
Persyaratan Iainnya adalah usia di atas 18 tahun, kondisi tubuh dalam keadaan fit, tidak memiliki gangguan ginjal, tidak dalam keadaan tensi rendah kurang dari 90/60 mmHg, tidak bertensi tinggi diatas 120/80mmHg, tidak memiliki gangguan pernapasan (sesak nafas, asma, dan alergi kulit), tidak gangguan pembekuan darah, tidak gangguan fungsi hati, dan tidak gila.
Hal lain yang perlu diperhatikan bagi peserta hapus tato adalah mereka siap untuk dibina. Karena hal ini juga tidak kalah pentingnya. Pembinaan para sahabat hijrah merupakan bagian dari program ini. Saat ini didata base kami sudah 500 orang Iebih telah mendaftar untuk turut dihapus tatonya.
Pengurus Majelis Taklim Telkomsel (MTT), Wawan Budi Setiawan menuturkan, program layanan hapus tato MTT bertujuan untuk memfasilitasi sahabat hijrah dalam menghilangkan tato yang ada di tubuh sekaligus sebagai pembuktian hijrah secara hakiki. Dengan dihapusnya tato yang ada di dalam tubuh merupakan salah satu cara untuk menyempurnakan pelaksanaan ibadah harian.
“Jadi kami melihat bahwa orang yang punya tato ini cukup banyak. Sementara untuk biaya penghapusan tato cukup mahal sekitar satu juta. Termasuk antusias hari ini cukup banyak dari yang ditargetkan 250,” kata Wawan.
Ia menjelaskan, setelah mengikuti program Hapus Tato, para peserta wajib mengikuti pembinaan keagamaan yang dilaksanakan oleh IMS dan Hidayatullah.
“Pembinaannya nanti kita sinergikan dengan masjid-masjid. Jadi ada pembinaan khusus terutama untuk masalah hijrah. Iya (tidak ada syarat khususnya). Semuanya gratis, dan kegiatan ini dari alokasi infaq yang dihimpun oleh MTT,” ujarnya.
“Insya Allah program ini akan terus berlanjut untuk beberapa daerah di tanah air. Semoga memberikan manfaat yang besar bagi sahabat hijrah.” tandasnya.
Kepala Pelayanan Kesehatan (Yankes) IMS Juni Cahyati menjelaskan, untuk menghapus tato permanen dapat dilakukan dengan tiga cara. Pertama, tindakan bedah dengan cara mengambil kulit. Kedua, menggunakan cara dermabrasi. Teknik ini memakai sejenis amplas atau butiran pasir untuk menggosok kulit hingga lapisan paling luarnya terkelupas. Dan ketiga, yaitu menggunakan laser.
“Jadi kalau tindakan bedah itu kan invatif, prosesnya lama dan resikonya juga banyak. Semua itu dengan cara mengamplas kulit. Nah, kalau laser ini dia punya target untuk jangka tertentu,” kata Juni.
Juni menjelaskan, komponen untuk menghapus tato dimana kandungan warnanya berasal dari melanin dan hemoglobin seperti warna hitam dan biru atau merah.
“Jadi kalau hijau itu kan campuran antara warna biru dan kuning. Kalau biru hilang, maka akan ada bayangan warna kuning,” tandasnya.
Salah satu peserta Hapus Tato, Rio dari Palmerah mengatakan sudah memiliki rencana lama untuk menghapus tato. Namun, karena biayanya mahal ia tidak dapat menjalankan niat baiknya.
“Saya malu sama teman-teman mas, saya ingin hijrah untuk lebih baik lagi,” ujar Rio.
Sebagai informasi, untuk biaya Hapus Tato dalam satu kegiatan dibutuhkan dana sekitar Rp 300 juta. Nantinya, peserta produktif akan dibina oleh komunitas OK-OCE (One Kecamatan, One Center for Entrepreneurship) program Pemprov DKI Jakarta yang digagas oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. [ES]