JAKARTA, (Panjimas.com) – Pada usia yang telah menginjak 17, rencana strategis BAZNAS yang mencanangkan 2018 sebagai tahun penguatan. Kuat Karena Zakat. Semangat Kuat Karena Zakat ini merupakan bagian dari gairah Kebangkitan Zakat, yaitu komitmen BAZNAS di seluruh Indonesia dalam meningkatkan gerakan zakat dalam semua aspeknya, baik dalam soal pengumpulannya, pengelolaan dan keuangannya, serta dalam hal distribusi dan pendayagunaannya.
Inovasi yang BAZNAS lakukan sepanjang tahun 2017 di bidang penghimpunan maupun penyaluran zakat akan mengarah kepada penggunaan digital dalam berbagai transaksi, disampaikan oleh Deputi BAZNAS, Arifin Purwakananta yang diselenggarakan pada Jumat (26/1).
Acara ini turut dihadiri juga oleh Direktur Fundraising Nu Care – LazisNU, Ust Nur Rohman dan Manager Fundraising LazisMU, Falhan Nian Akbar.
“BAZNAS melakukan berbagai langkah progresif dalam pengembangan zakat digital, diantaranya untuk memberikan kemudahan masyarakat Indonesia dalam menunaikan zakat. BAZNAS memperkirakan perilaku muzaki Indonesia akan mengarah kepada penggunaan digital dalam berbagai transaksi termasuk dalam menunaikan zakat,” ujarnya.
Berbagai inovasi yang dilakukan antara lain kampanye melalui media, baik media massa, media sosial maupun media luar ruang. Dalam dunia digital, BAZNAS juga meningkatkan pelayanan agar muzaki lebih mudah menunaikan zakat serta memperoleh informasi mengenai BAZNAS.
Pengumpulan yang telah dilakukan BAZNAS melalui dunia digital antara lain dengan layanan berdonasi yang bisa dilakukan dengan menggunakan sebuah aplikasi bernama OORTH dan melalui platform digital milik BAZNAS, seperti website, fanpage BAZNAS, sosial media milik BAZNAS dan apps store BAZNAS yaitu muzaki corner.
Dari sisi penyaluran, berbagai program yang telah BAZNAS lakukan dalam meningkatkan layanan mustahik dikemas secara inovatif sehingga bantuan lebih mudah dijangkau oleh mustahik. Antara lain melalui Program Layanan Aktif BAZNAS dan BAZNAS Tanggap Bencana.
Inovasi pengumpulan dorong peningkatan zakat juga dilakukan oleh Nu Care – LazisNU dan LazisMU. Inovasi yang dibuat Nu Care – LazisNU yaitu Gerakan Belajar Zakat Bangkitkan Kesadaran Umat Untuk Berzakat Sejak Dini.
Direktur Fundraising Nu Care – LazisNU, Ustadz Nur Rohman mengatakan bahwa gerakan ini dimulai sejak dua tahun lalu dengan Koin (Kotak Infak). Pada dasarnya Nu Care – LazisNU memang banyak mencari format atau model gimana supaya zakat dapat dipahami dengan baik disemua lini masyarakat, lalu terbentuklah gerakan belajar zakat bangkitkan kesadaran umat untuk berzakat sejak dini ini.
“Pada gerakan ini diajarkan bagaimana cara berzakat ketika sudah mencapai nishab dan haul serta setiap pagi dibekali dengan 2 doa dari malaikat tentang berinfak. Doa malaikat pertama ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Dan yang lainnya berkata: ‘Ya Allah, hancurkanlah (harta) orang yang kikir.’ Alhamdulillah berkat adanya gerakan seperti ini, beberapa wilayah di Indonesia menerapkan pemahaman dgn sangat baik. Contohnya di Sukabumi yang sudah memulai aktfitas-aktifitas yang tentunya membanggakan,” katanya.
Inovasi Nu Care – LazisNU ini dilakukan untuk dapat membangun management yang baik dalam diri umat manusia supaya trend berzakat orang Indonesia dapat kembali bangkit untuk mendorong peningkatan zakat.
“Pada dasarnya inovasi gerakan yang dibuat oleh Nu Care – LazisNU bertujuan membangkitkan kembali trend orang Indonesia dalam mendorong penguatan zakat dengan berbagai inovasi yang berguna untuk membangun management yang baik serta bermanfaat sehingga menjadi manusia yang inspiratif,” ujarnya.
LazisMU juga terus melakukan berbagai inovasi untuk memudahkan pelayanan Zakat, Infak dan Sodakoh (ZIS) yang akan mengarah kepada penggunaan digital dalam berbagai transaksi.
Manager Fundraising LazisMU, Falhan Nian Akbar mengatakan bahwa LazisMU melakukan penghimpunan maupun penyaluran zakat secara internal dan eksternal. Untuk internal, LazisMU sedang berinovasi untuk membangun sistem IT jadi sistem management informasi dgn pendekatan IT.
“Secara eksternal, LazisMU sedang menggunakan teknologi informasi untuk memudahkan pelayanan ZIS dengan membuat sebuah aplikasi yang sudah bisa di download pada IOS dan android. Nama aplikasinya yaitu LazisMU (Kawan Baik) sehingga orang bisa mencari informasi tentang zakat dan juga bisa langsung berzakat, infak dan sodakoh di aplikasi tersebut dengan kalkulator zakat,” kata Falhan.
LazisMU juga berkerjasama dengan muv on yang berguna untuk memudahkan layanan ZIS bagi para muzaki.
“Yang kedua kita juga bekerjasama dengan muv on, yaitu semacam digital marketlist. Layanan ZIS LazisMU bisa juga melalui muv on. Intinya LazisMU sedang membangun pelayanan ZIS melalui channel-channel yang memudahkan para muzaki,” lanjutnya.
LazisMU juga mengembangkan sebuah program-program yang manarik. Salah satunya elektrifikasi, yaitu sebuah program penerangan menggunakan solar sel atau panel surya di NTT. Program ini berkerjasama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia (TNP2K RI) yang sudah memasuki tahap ke dua atau dua tahun.
Sudah 1000 rumah miskin yg belum punya listrik dibantu oleh LazisMU dan TNP2K dengan program elektrifikasi. LazisMU juga mempunyai program klinik apung.
LazisMU membuat kapal yg diubah menjadi sebuah klinik kesehatan terapung untuk pulau-pulau terpencil dan sudah mengembangkan di Ambon sampai dengan Papua yang menjadi targetnya adalah daerah-daerah terpencil yang belum dijamah kondisi kesehatannya.
Terakhir, LazisMU membangun sentra-sentra peternakan dengan memberdayakan para petani dan peternak lokal. Tujuannya untuk menyuplai qurban dan untuk dikonsumsi. Pertanian dan peternakan yang terintegrasi dan juga ditujukan untuk para petani juga menjadi inovasi yang dibuat oleh LazisMU. [ES]