KAIRO, (Panjimas.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mesir Sabtu (20/01) lalu membuka nominasi untuk pemilihan presiden tahun ini.
Komisi Pemilihan Umum Mesir akan menerima aplikasi dari para kandidat yang diajukan dalam rangka pemilihan Presiden sampai dengan tanggal 29 Januari, ujar juru bicara Komisi Pemilihan Mesir Mahmoud al-Sherif dalam konferensi persnya.
Setiap kandidat diharuskan mendapatkan rekomendasi dari 20 anggota Parlemen atau tanda tangan 25.000 warga negara Mesir yang berhak memberikan suara di 15 Provinsi dengan jumlah minimum 1.000 orang di setiap provinsinya, pungkasnya.
Pemilihan Presiden Mesir dijadwalkan berlangsung mulai 26-28 Maret mendatang.
Pada hari Jumat (19/01), Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa dia akan maju kembali dalam pemilihan presiden bulan Maret.
Al-Sisi mengumumkan pencalonannya usai Konferensi ‘Story of a Nation’ di ibukota Kairo, di mana Ia menyoroti prestasinya selama empat tahun terakhir, dikutip dari AA.
Mantan Jenderal Angkatan Darat tersebut naik tahta menjadi Presiden mulai 8 Juni 2014.
Al-Sisi dikenal luas mengenai peran sentralnya dalam kudeta militer berdarah 2013, yang berakibat penggulingan dan pemenjaraan Presiden Mohamed Morsi.
Tak lama kemudian, mantan Kepala Staf Militer Mesir, Sami Anan Sabtu pagi (20/01) juga mengumumkan bahwa dirinya akan turut meramaikan bursa Pilpres Maret mendatang.
Dalam sebuah video yang diunggah melalui akun Facebooknya, Sami Anan mengatakan bahwa dia akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden yang akan datang untuk menyelamatkan Mesir.
Sami Anan, lahir pada bulan Februari 1948, Ia memegang beberapa jabatan penting di Angkatan Bersenjata Mesir sejak lulus dari Fakultas Pertahanan Udara pada tahun 1967.
Anan turut berpartisipasi dalam Perang Oktober 1973, antara Mesir dan Israel, dan dipromosikan ke beberapa posisi militer, sampai dia menjadi Komandan pasukan Pertahanan Udara, sebelum menjadi Kepala Staf pada tahun 2005.[IZ]